Jumat, 22 Agustus 2008

DEMONOLOGI

I. Pendahuluan



Siapa disini yang tidak takut setan? Apa perbedaan setan di Alkitab dengan setan di film atau buku-buku atau cerita-cerita yang beredar?

Kalau Anda pernah menonton The Exorcist misalnya, Anda mendapati bahwa setan itu begitu menakutkan, dengan kekuatannya yang sangat dasyat, digambarkan bahwa pribadi setan itu seolah 'omnipresent, omniscience, omnipotent' dll. Ada adegan-adegan yang diceritakan dalam film The Exorcist bahwa setan takut/ bisa kalah dengan "lambang salib" atau dengan "air suci" (menaruh lambang salib sebagai ajimat), namun sebenarnya kemenangan lambang salib dalam film itu "semu" saja karena pada akhir filmnya selalu diberi tanda bahwa setan itu datang lagi, misalnya tiba-tiba setan itu datang dibelakang jog kursi mobil seseorang yang menyetir dan kemudian ada tulisan "to be continued" (berlanjut ke serial berikutnya), yang menggambarkan setan itu justru "belum kalah".

Setan kadang digambarkan sebagai sosok makhluk yang jelek, raksasa dengan ekor seperti panah dan membawa senjata trisula. Seperti dalam film "End of Days (1999)" yang dibintangi Arnold Schwarzenegger dimana ia melawan penghulu setan itu dengan sejata tembak, kemudian setan yang menyamar jadi orang itu berubah ke wujud aslinya yaitu makhluk jelek itu tadi. Well, barangkali, kalau saya jadi sutradaranya mungkin saya akan menggambarkan setan itu bukan sebagai makhluk yang jelek, tetapi sebagai makhluk yang begitu agung, terang, anggun (mungkin bersayap seperti gambaran malaikat kebanyakan), mungkin dengan mulut dan mata menyorot dengan pandangan licik, dan dengan "terang"-nya itu ia akan menipu manusia untuk ikut dengannya, bukannya malah melawan dia dengan senjata tembak, karena ini sangat tidak masuk akal sekali sebab makhluk roh tentu saja tidak akan kalah dengan peluru/ mesiu. Dan pelu kita ketahui bahwa cara setan mengalahkan manusia itu tidak selalu dengan kekuatan tetapi yang lebih berbahaya dari itu adalah dengan TIPU-DAYA. Sebab, kalau belum apa-apa ia sudah menyatakan jati-dirinya, ia tentu tidak memenangkan jiwa dari orang yang sedang ia serang itu.


* 2 Korintus 11:14
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.

* Efesus 6:11
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;


Dalam film The Oment juga begitu, bagaimana seorang anak yang lahir sebagai titisan setan itu belum apa-apa sudah membuat takut orang-tuanya dan orang-orang sekitarnya, saya pikir ini bukanlah 'grand design' Antikris sebagai titisan setan. Karena tentu saja Antikris akan menjadi sosok yang membawa pesona yang sangat memikat dengan sikapnya yang santun, humanis, mungkin juga intelektual yang sangat jenius, kemampuan supranatural yang hebat yang memikat banyak orang, dan bukannya membuat orang takut pada awalnya. Tetapi dia akan menggunakan pesonanya menggiring banyak orang dan kemudian dikuasainya.

Demikian pula film-film klenik yang marak beredar dalam film Indonesia, juga selalu mempresentasikan setan yang berkuasa, setan yang menakutkan. Dan selalu menggambarkan bahwa manusia seharusnya takut akan setan.

Namun, apa perbedaannya setan dalam Alkitab?

Silahkan baca mulai dari Kejadian sampai dengan Wahyu, kita tidak digiring untuk merasa takut akan setan, karena setan hanyalah makhluk ciptaan yang tidak akan bisa menyamai Sang Pencipta. Meski setan itu mungkin menakutkan dan mempunyai kuasa, tetapi setan tetaplah makhluk, yaitu malaikat penghulu yang melawan Allah, ia ingin seperti Allah, dan dari situlah kejatuhannya sehingga ia disebut setan/iblis. Suatu perbedaan dengan malaikat penghulu yang lain yaitu Mikhael. Arti nama Mikhael adalah 'no one like God' (tidak ada yang seperti Allah) menunjuk pada arti hakiki bahwa sebuah ciptaan tidak akan menyamai Sang pencipta-nya.

Alkitab menggambarkan setan/iblis dengan sangat serius, dia memang mempunyai kekuatan yang dasyat, dalam Kitab Wahyu menulis simbolisme "binatang yang keluar dari laut" dan sebagainya yang menggambarkan kuasa yang dimilikinya. Namun, setan tidak selalu datang sebagai sosok yang menakutkan, tetapi ia juga datang dengan sosok yang memikat dalam membujuk. Kitab Kejadian dengan jelas menunjukkan bahwa si ular itu datang dengan sikap yang santun kepada Hawa - bukan dengan cara yang menakutkan - sehingga keduanya terlibat dalam suatu diskusi.

Setan memang dicatat dalam Alkitab mempunyai kekuatan, ia bisa menguasai manusia, namun kekuatan setan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kuasa Allah. Setan kabur dan gemetar oleh karena nama Tuhan Yesus Kristus.


* Lukas 10:17-20
10:17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
10:18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."


* Yakobus 4:7-8
4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
4:8 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!


Setan versi film/buku bukan yang sejati. Alkitablah sumber dari yang sejati dan mencatat dengan jelas dan jujur siapa setan sebenarnya. Baiklah kita akan membahas hal-hal tentang setan, dimulai dari etimologi ilmu/bahasan sbb :



Demonologi adalah studi mengenai Setan/ Iblis serta sifat-sifatnya. Orang-orang Kristiani ketika membicarakan Demonologi, nama "Lucifer" menjadi peran utama. Karena aliran Kristiani barat biasanya mengikuti tafsir dalam Yesaya 14:12 bahwa ada penghulu malaikat yang memberontak, ia adalah "lucifer" yaitu kata latin yang digunakan St. Jerome pada abad 4 Masehi untuk menerjemahkan kata Ibrani "HEILEL/ HEILEI" (lihat artikel : Lucifer di http://www.sarapanpagi.org/lucifer-vt391.html#p822 ).

Namun tentu tidak semua bersepaham untuk menyetujui bahwa penghulu setan itu bernama "Lucifer", karena pada kenyataannya kita jumpai ada banyak orang memakai nama "HEILEL/ HEILEI", kata yang sama seperti terdapat dalam Yesaya 14:12 itu misalnya :

- Seorang rabi yang terkenal yang hidup sebelum Yesus Kristus, yaitu Rabi Hilel.
- Aktor "Haley Joel Osment"
- Ilmuwan "Edmund Halley" penemu Comet Halley.
- Penyanyi neo-classic "Hayley Westenra"
- Dll.

Tentu saja para orang tua mereka tidak menamakan anaknya dengan nama dari "penghulu Iblis/ Setan". Dan orang Yahudi tidak mengenal kata "Lucifer" yang dikonotasikan sebagai "iblis". Mereka punya 'istilah' sendiri untuk menyebut nama 'sang penghulu iblis/setan' yaitu "SAMAEL" ini dicatat dalam kitab mereka Talmud dan Midrasy. Karena adanya perbedaan tafsir terhadap Yesaya 14:12, untuk pembahasan ini, saya lebih suka menyebut Iblis/ Setan saja ketimbang memakai nama "Lucifer".



Setan/ Iblis : Makhluk adikodrati. Namanya menandakan bahwa ia dianggap sebagai musuh manusia. Apa perbedaan antara Iblis dan Setan? "Iblis" itu kata serapan dari bahasa Arab, rujukan ayat :


Iblis :

* Yohanes 6:70
LAI TB, Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."
KL 1870, Maka sahoet Isa kapada mareka-itoe: Boekan koepilih kamoe doewa-belas orang? Maka jang sa’orang kamoe itoe ibelis adanja.
KJV, Jesus answered them, Have not I chosen you twelve, and one of you is a devil?
TR, απεκριθη αυτοις ο ιησους ουκ εγω υμας τους δωδεκα εξελεξαμην και εξ υμων εις διαβολος εστιν
Translit., apekrithê autois ho iêsous ouk egô humas tous dôdeka exelexamên kai ex humôn heis diabolos {iblis} estin.


Kata yang diterjemahkan "Iblis" adalah kata Yunani "διαβολος – diabolos", berasal dari kata kerja "διαβαλλω; diaballô", menuduh, memfitnah.
Secara harfiah "diabolos" berarti yang bicara jahat, pemfitnah, yang menuduh dengan tidak benar.


Setan :

* Matius 4:10
LAI TB, Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
KL 1870, Tatkala itoe kata Isa kapadanja: Njahlah engkau, hai sjaitan, karena adalah tersoerat: "Hendaklah kamoe menjembah Toehan Allahmoe dan beribadat hanja kapada Toehan sadja."
KJV, Then saith Jesus unto him, Get thee hence, Satan: for it is written, Thou shalt worship the Lord thy God, and him only shalt thou serve.
TR, τοτε λεγει αυτω ο ιησους υπαγε σατανα γεγραπται γαρ κυριον τον θεον σου προσκυνησεις και αυτω μονω λατρευσεις
Translit., tote legei autô ho iêsous hupage satana gegraptai gar kurion ton theon sou proskunêseis kai autô monô latreuseis


Setan (Indonesia); satan/ satanas (Yunani); satan (Inggris); shaitan (Arabic); Kata Ibraninya adalah Ibrani "SATAN". Kata Ibrani "SATAN" -- berasal dari kata kerja yang sama SATAN, harfiah : memusuhi, melawan, menuduh, mendakwa -- secara maknawi berarti "lawan" atau "musuh", kadang-kadang personifikasi dimengerti sebagai "segala kuasa nyata yang melawan Allah dan keselamatan manusia". Maka, jelas nama "setan" ini menandakan bahwa ia dianggap sebagai musuh manusia.


Salah satu Rujukan ayat dalam Tanakh Ibrani :


* Zakaria 3:1
LAI TB, Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia.
BIS, Dalam penglihatan yang lain lagi, TUHAN memperlihatkan kepadaku Imam Agung Yosua sedang berdiri di hadapan malaikat TUHAN. Di sebelah Yosua, berdirilah Setan yang telah siap untuk menuduhnya.
KJV, And he shewed me Joshua the high priest standing before the angel of the LORD, and Satan standing at his right hand to resist him.
Hebrew,
ויראני את יהושע הכהן הגדול עמד לפני מלאך יהוה והשטן עמד על ימינו לשטנו׃
Translit, VAYARENI ET-YEHOSHUA HAKOHEN HAGADOL OMED LIFNEI MALAKH YEHOVAH VEHASATAN OMED AL-YEMINO LESITNO


Dari ketiga contoh ayat ini, bisa kita mengerti bahwa Iblis dan Setan adalah kata yang sinonim (lihat artikel "Iblis, Setan, setan-setan, Beelzebub", di http://www.sarapanpagi.org/iblis-setan- ... 0.html#p821).



II. KELAHIRAN SETAN


A. "Kelahiran" atau "Terciptanya" Setan


Kapankah Setan "tercipta"? dan dari manakah makhluk supranatural itu berasal? merupakan pertanyaan manusia di segala zaman. Pertanyaan ini muncul karena pengalaman manusia bersama kekuatan kosmis ini belum dapat terjawab secara tuntas. Dalam segala zaman manusia berusaha menjawabnya. Dalam paham Kristiani dan tradisi Yudaisme, kelahiran Setan dikaitkan dengan asal-usul para malaikat yang tidak setia pada Allah. Dalam konteks hidup para malaikat itulah persoalan mengenai "kelahiran" Setan dapat dipahami.

Terhadap pertanyaan "Siapa yang menciptakan Setan?". Ada yang berpendapat, karena Allah adalah Sang Pencipta, maka Dia menciptakan. Memang kelihatannya cocok juga bila kita rujuk pada ayat-ayat ini :


* Yesaya 45:7
yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.

* Ratapan 3:38
Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?


Selanjutnya, saya akan berikan pertanyaan lain yang nadanya tidak jauh berbeda dengan pertanyaan diatas. Yaitu "Dari manakah asal dosa?"

Jawaban ini setidak-tidaknya dapat dihubungkan dengan pertanyaan di bawah ini.

[1] Dari Allah
[2] Dari Iblis
[3] Dari manusia


Pemberontakan kepada Allah adalah dosa. Kejatuhan iblis dan kejatuhan menusia dimulai dari keinginan menjadi seperti Allah (lihat Kejadian 3:5). Dan "dosa" ini bukan merupakan partikel yang "diciptakan", melainkan sesuatu yang timbul akibat pemberontakan dan free-will yang makhluk yang diciptakan (lihat artikel : KEHENDAK BEBAS ASAL MULA KEJAHATAN, di http://www.sarapanpagi.org/kehendak-beb ... .html#p1162 )

Apa jawaban Anda saat seseorang bertanya kepada Anda mengenai siapa yang melahirkan perampok, penjahat, pembunuh dan yang sejenisnya? Apa jawaban spontan yang Anda berikan? Bila Anda menjawab "Ibu!", apa sebenarnya yang dilahirkan oleh seorang ibu? Bayi atau penjahat? Dalam konteks inilah seorang ibu sering dipersalahkan dan sering menjadi kambing hitam dari kelakuan anaknya. Padahal, ibu pertama kali melahirkan seorang bayi mungil yang bersih hatinya dan membuat banyak pihak merasa gembira. Tidak ada seorang ibu pun yang berharap anaknya akan menjadi perampok atau pembunuh. Bayi, suka cita, harapan akan kebaikan menjadi suasana awali yang memungkinkan seorang wanita menjadi "ibu", sedangkan perampok, pembunuh dan sejenisnya terbentuk dalam tanggung jawab orang yang bersangkutan dan terbangun dalam suasana kejahatan yang mengitarinya.

Dalam sejarah penciptaan, Allah pun membuat segalanya baik adanya dan "Allah melihat bahwa semuanya itu baik" (Kejadian 1: 10,12,18,2 1,25). Begitu pula Allah menciptakan malaikat-malaikat-Nya baik adanya. Jumlah mereka amat banyak, seperti disebut "seribu kali seribu melayani Dia dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya" (Daniel 7: 10). Dalam diri malaikat ada hakikat surgawi yang memungkinkan mereka mampu hidup dalam kesatuan dengan Allah. Para malaikat itu sungguh-sungguh diciptakan tanpa dosa walaupun tidak berarti tidak bercela.



Kejatuhan Malaikat


Sekalipun malaikat digambarkan sebagai mahluk suci yang penuh keindahan dan menjadi pelayan Allah yang setia, Alkitab juga bercerita mengenai kejatuhan malaekat terutama kejatuhan malaekat menjadi Iblis. Rasul Petrus menyebutkan bahwa Tuhan murka atas malaekat yang jatuh (2 Petrus2:4). Dalam Yudas 1:6 juga diceritakan mengenai malaikat-malaikat yang meninggalkan surga dan jatuh ke dalam kegelapan.


* 1 Petrus 2:4
Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;

* Yudas 1:6
Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar,


Alkitab berbicara tentang malaikat yang baik dan yang jahat, sekalipun ditekankan bahwa pada mulanya semua malaikat diciptakan baik dan kudus. Karena mereka diciptakan dengan memiliki kebebasan untuk memilih, banyak malaikat ikut dalam pemberontakan Iblis dan meninggalkan kedudukan mereka semula selaku hamba-hamba Allah, sehingga dengan demikian kehilangan peranan surgawi mereka. Pastilah, setan-setan dalam Perjanjian Baru adalah para malaikat yang terjatuh ini.

Alkitab berbicara tentang rombongan malaikat baik yang sangat banyak, sekalipun hanya nama dua "nama" malaikat yang lazim dikenal: Mikhael dan Gabriel. Rupanya malaikat terbagi menurut tingkat yang berbeda: Mikhael disebut penghulu malaikat (maksudnya: "malaikat yang memimpin") ; kemudian ada serafim, kerub, para malaikat dengan wibawa dan kuasa, dan sejumlah besar malaikat yang merupakan roh-roh yang melayani. Sebagai makhluk-makhluk rohani, malaikat yang baik memuliakan Allah, melaksanakan kehendak-Nya, melihat wajah-Nya, takluk kepada Kristus, lebih unggul daripada manusia, dan tinggal di surga. Para malaikat melaksanakan banyak kegiatan di bumi atas perintah Allah. Mereka memainkan peranan khusus dalam menyatakan hukum Allah kepada Musa. Tugas mereka terutama berkaitan dengan peranan mereka dalam misi Kristus untuk menyelamatkan manusia. Mereka bersukacita apabila satu orang berdosa bertobat, melayani kepentingan umat Allah, mengamati kehidupan jemaat Kristen, membawa berita dari Allah, mengantarkan jawaban atas doa, kadang-kadang membantu penafsiran mimpi dan penglihatan yang bersifat nubuat, memberikan kekuatan kepada umat Allah di tengah-tengah pencobaan, melindungi orang kudus yang takut akan Allah dan membenci kejahatan, menghukum orang yang menjadi musuh Allah, berperang melawan kuasa setan-setan, dan membawa orang yang selamat ke surga. Apa yang dikerjakan oleh malaikat-malaikat yang baik ini berlawanan dengan malaikat yang jatuh (Iblis)

Mengenai saat kejatuhan malaikat, Alkitab tidak memberi petunjuk, mungkin terjadi antara ayat Kejadian 1:1-2, namun tidak jelas dikatakan. Yang jelas, Iblis sudah digambarkan keberadaannya dalam Kejadian pasal 3 ketika ia mulai mencobai Adam dan Hawa. Ada tafsir yang menyebutkan bahwa kejatuhannya digambarkan sebagai kejatuhan raja Tirus dalam Yehezkiel 28:12-19 (bandingkan dengan "Heilel ben Shakar" Bintang Timur Putra Fajar dalam Yesaya14:12-14). Setan semula berada dalam kebenaran lalu jatuh (Yohanes 8:44). Kejatuhannya (Lukas10:18 ) kelihatannya bersamaan dengan kajatuhan malaekat (2 Petrus 2:4; Yudas 1:6).

Penyebab kejatuhan Iblis terutama adalah kesombongan (1 Timotius 3:6; Yehezkiel 28:15,17), kesombongan untuk naik tahta bersama malaekat-malaekat yang jatuh (Matius 25:41), dari kedudukannya semula sebagai malaekat terang (2 Korintus11:14).



Pekerjaan Malaikat Yang Jatuh


Malaikat-malaikat yang jatuh melawan maksud Tuhan (Daniel 10:10-14), menyesatkan umat percaya (Lukas13:16; Matius17:15-16), menjalankan maksud Setan (Matius 25:21;12:26-27), mengganggu kehidupan rohani umat pilihan Allah (Efesus 6:12), dan berusaha membujuk dan menyesatkan umat percaya (1 Samuel 28:7-20). Tuhan tidak akan membiarkan malaikat-malaikat yang jatuh, melainkan sudah tersedia hukuman atas kesalahan dan dosa mereka. Dalam Yudas 1:6; 2 Petrus.2:4; Matius 25:41, dapat diketahui bahwa tidak ada kesempatan bertobat dan penebusan bagi malaikat yang jatuh. Nasib akhir mereka adalah pemusnahan dalam api yang kekal. Dalam 1 Korintus 6:3 kelihatannya para orang suci akan ikut dalam menghakimi malaikat-malaikat yang jatuh.



B. Kelahiran Setan dalam Diri Kita


Paulus mengungkapkan gagasan mengenai Setan dalam kata "exousiai" yang berarti kuasa-kuasa. Ia yakin bahwa "baik maut maupun hidup, baik malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang, baik yang di atas maupun yang di bawah, atau pun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Roma 8:38 ). Dengan demikian, yang menjadi salah satu misi Paulus adalah "bukan melawan darah dan daging tapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara" (Efesus 6: 12).

Setan lahir dalam hidup kita pada saat kita "mengikuti jalan dunia ini" dan "menaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orangorang durhaka" (Efesus 2:2). Keterbukaan hati kita kepada Setan adalah saat kelahiran itu. Saat seperti inilah yang memungkinkan kita menjadi "pendurhaka" atau "para pekerja Iblis" (lihat 2 Tesalonika 2:8-12). Rasul Yohanes menulis Setan akan lahir dalam diri mereka yang tetap berbuat dosa (1 Yohanes 3:8 )

Orang yang hidup bersama Setan (kuasa kegelapan) membuat kita mampu melakukan bermacam-macam pekerjaan ajaib, tanda-tanda dan mukjizat paIsu, bahkan mampu membuat pelbagai tipu daya jahat yang menyeret orang kepada lorong neraka. Semua ini terjadi dengan tak terhindarkan bagi setiap insan manusia.

Gagasan yang senada juga dimunculkan. Surat Yudas misalnya, ia menyajikan suatu pengalaman iman bahwa Setan itu lahir pada "orang-orang fasik (orang yang tak mau memahami) yang menyalahgunakan kasih karuniaAllah untuk melampiaskan hawa nafsu mereka dan yang menyangkal satusatunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus" (Yudas 1 :4). Setan bukan saja lahir dalam diri orang yang tidak mengimani Kristus tetapi juga mampu lahir pada orang yang adalah anak -anak Allah. Hal ini terjadi karen a kuasa Setan begitu hebat, bahkan "penghulu malaikat, Mikael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengannya mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata "kiranya Tuhan menghardik engkau! ", (Yudas 1:9; bandingkan dengan 2 Petrus 2: 1).

Surat pertama Yohanes meneguhkan siapa orang fasik itu. Menurut Yohanes, "seorang anti-Kristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak anti-Kristus .... Mereka berasal dan antara kita tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita" (1 Yohanes 2: 18-19). Dalam konteks ini, Yohanes menempatkan koinonia (persekutuan) sebagai ukuran utama apakah seseorang berjalan dalam terang Tuhan atau tidak (bandingkan 1 Yohanes 1 :5-3: 110). Terang Tuhan dipertentangkan dengan kegelapan (bandingkan 1 Yohanes 3: 19-21). Seseorang yang telah membiarkan disesatkan oleh mereka yang anti-Kristus akan meninggalkan persekutuan iman umat. Mereka yang disesatkan akan termasuk anak-anak Iblis, karena rnereka tidak berbuat kebenaran, yaitu menanggapi "betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah" (1 Yohanes 3: 1). Setan akan lahir dalam diri mereka yang tetap berbuat dosa (1 Yohanes 3:8 ) dan anti-Kristus sebab "setiap roh yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah; roh itu adalah roh anti-Kristus" (1 Yohanes 4:3).



III. ALKITAB BERBICARA MENGENAI SETAN/ IBLIS



Dari gagasan Kitab Suci itu, kita sampai pada satu pemahaman bahwa Allah tidak sejak semula menciptakan Setan yang selalu meresahkan manusia, termasuk kita. Yang diciptakan Allah pertama-tama adalah para malaikat yang baik dan patuh serta taat padaAllah. Kelahiran Setan ditempatkan dalam keputusan bebas malaikat sendiri yang memberontak melawan Allah. Baru kemudian mereka disebut "malaikat-jahat" atau istilah yang digunakan dalam bahasa Ibrani sebagai "SATAN" dan terungkap dengan nama atau istilah yang berbeda-beda dalam Perjanjian Baru. Kejahatan sendiri tidaklah diciptakan oleh Allah, tetapi kejahatan yang disebut dosa itu adalah pilihan bebas ciptaan Allah. Tanggung jawab atas kejahatan tidak bisa dilimpahkan pada Allah tetapi harus dipanggul oleh mereka yang memilih dosa.

Yohanes menyebut Setan sebagai "penguasa dunia" (Yohanes 12:31; 14:30; 16: 11). Lukas mengaitkannya dengan peristiwa pencobaan Yesus (Lukas 4:2,3,6,13) dan dengan peristiwa Yudas mengkhianati Yesus (Lukas 22:3), tetapi Setan tetap menunggu waktu yang tepat untuk memulai lagi karyanya (Lukas 4:3).

Aksi Setan itu berjalan terus dan mencapai keinginannya dan semenjak berhasil membuat manusia mengambil pilihan yang sesuai dengan maksudnya. Malaikat jahat (Iblis) sangat berperan besar dalam kisah Ular dan pengusiran manusia dari taman Eden (Lihat Kej 3: 1-24). Dalam kisahnya, Hawa mengatakan bahwa memang benar yang menggodanya adalah ular. Namun, sebenamya yang ada di balik semua itu adalah Setan yang kemudian mewujud menjadi ular. Saat itu Setan hadir di hadapannya mirip seperti para malaikat yang lain. Malaikat (yang ternyata adalah Setan) itu menggodanya (melalui ular) untuk menjerumuskan manusia menuju keterbatasan menafsirkan firman Allah dan untuk menuruti kecenderungan-kecenderungan pribadi. Penggodaan Setan terhadap Hawa inilah yang kemudian melatarbelakangi perkembangan kisah-kisah penciptaan. Setan terlahir bersamaan dengan ketidak-tekunan manusia pertama dalam kesetiaan terhadap Allah.

Manusia kemudian selalu terjatuh dalam dosa dan selalu hidup atau bekerja dalam sejarah kedosaan (misalnya, kisah menara Babel, Kejadian 11: 1-9; lembu emas Israel, Keluaran 32: 1-35; peristiwa Sodom dan Gomora, Kejadian 19: 1-29). Dengan demikian, bumi menjadi lahan subur bagi Setan untuk terus memberontak melawan Allah karena itu "Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan menyerahkan nya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman" (2 Petrus 2:4) dan "sesudah masa seribu tahun itu, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya dan ia akan pergi menipu bangsa-bangsa yang tersebar di seluruh dunia" (Wahyu 20:7-8 ). Ia tidak membantu manusia untuk semakin mencintai Allah melainkan mencelakakan dan membinasakan.



A. Nama-nama Setan


1. Diabolos

* Matius 4:1
LAI TB, Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
KJV, Then was Jesus led up of the spirit into the wilderness to be tempted of the devil.
TR, τοτε ο ιησους ανηχθη εις την ερημον υπο του πνευματος πειρασθηναι υπο του διαβολου
Translit. Interlinear, tote {kemudian} ho iêsous {Yesus} anêkhthê {dibawa} eis {ke} tên erêmon {padan-gurun} hupo {oleh} tou pneumatos {Roh} peirasthênai {untuk digoda} hupo {oleh} tou diabolou {Iblis}


Kata "diabolos" dalam KJV diterjemahkan dengan "devil" sebagai kata sifat berarti "pemfitnah", sebagai kata kerja "diaballo" mempunyai makna bahasa "mendakwa, memisahkan dari, menempatkan diri sebagai lawan, yang layak dibenci, tak mau mengakui (dalam arti menanggalkan sesuatu) dan memberikan informasi yang salah" (Theological Disctionary of The New Testament, 29, 150).

Konteks "diabolos" ditempatkan dalam kisah naratif pelayanan Yohanes Pembaptis, baptisan Yesus, pencobaan dan awal karya Yesus di Galilea (Matius 3:1-4:25). Disebutkan bahwa yang membawa Yesus ke padang gurun bukanlah "diabolos" me1ainkan Roh ("pneumatos"). Ini berarti Yesus sendiri yang menghendaki pergi ke padang gurun, RE Brown menempatkan kemenangan Yesus atas diabolos dalam beberapa penafsiran, yaitu

1) Mencobai Yesus untuk mengubah batu menjadi roti (ayat 3), sedangkan Yesus mempergandakanroti untuk orangbanyak (Matius 14:13-21; 15:32-38 );

2) Menjanjikan kemegahan kerajaan dunia (ayat 8 ), sedangkan Yesus sendiri menerima kuasa dari surga dan bumi (Matius 28:18 ) bahkan tidak perlu mencari-cari kuasa karena Allah sendiri yang mencurahkannya.


Perjanjian Baru berbicara tentang diabolos dalam beberapa pemikiran, yaitu: sebagai Pencoba ("ho peirazon"; si pencoba, Matius 4:3) atau Penggoda (1 Tesalonika 3:5) terhadap Yesus karena mereka tidak mau mengakui Yesus sebagai AnakAllah, bisajuga sebagai lawan dari sabdaAllah yang berkembang dalam diri seseorang (Matius 13:39). Bila seseorang tidak mampu dan menjadi kalah dalam melaksanakan firman Allah itu, ia akan dimasukkan ke dalam api kekal yang telah tersedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya (Matius25:41; Lukas 8:12). Diabolos dapat menaklukkan kita, sehingga kita tak berdaya dan melakukan keinginannya (Matius 8:44). Ia pun membisikkan rencana dalam hati Yudas (Matius 13:2), sehingga Yesus mengatakan "Namun seorang di antaramu adalah Iblis" (Yohanes 6:70).


* Yohanes 6:70
LAI TB, Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."
KL 1870, Maka sahoet Isa kapada mareka-itoe: Boekan koepilih kamoe doewa-belas orang? Maka jang sa’orang kamoe itoe ibelis adanja.
KJV, Jesus answered them, Have not I chosen you twelve, and one of you is a devil?
TR, απεκριθη αυτοις ο ιησους ουκ εγω υμας τους δωδεκα εξελεξαμην και εξ υμων εις διαβολος εστιν
Translit., apekrithê {menjawab} autois {kepada mereka} ho iêsous {Yesus} ouk {bukankah} egô {Aku sendiri} humas {kamu} tous {ini} dôdeka {dua-belas (murid)} exelexamên {memilih} kai {namun} ex {dari} humôn {kamu} heis {satu} diabolos {iblis} estin {adalah}.


Ciri khas diabolos adalah menguasai manusia (Kisah 10:38 ), penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, musuh segala kebenaran, membelokkan jalan Tuhan yang lurus (Matius 13: 10; Efesus 6: 11), menggunakan amarah sebagai kesempatan untuk menjatuhkan martabat manusia sebagai anakAllah (Efesus 4:26-27), sombong (1 Timotius 3:6-7) dan menjerat manusia (2 Timotius 2:26), berkuasa atas maut (Ibrani 2: 14), lari bila kita tunduk padaAllah (Yakobus 4:7), berjalan keliling sama seperti singa - ho leon - yang mengaum-ngaum mencari orang yang dapat ditelannya (1 Petrus 5: 18 ). Karena itu, setiap orang yang berbuat dosa berasal dari Iblis (1 Yohanes 3:8 ) dan yang tidak berbuat kebenaran adalah anak-anak Iblis (1 Yohanes 3: 10).

Karena Mikael tidak berani menghakimi Iblis (Yudas 1 :9), dapat dipahami bila diabolos melemparkan beberapa orang dari kita untuk menderita (Wahyu 2: 10) dan menyesatkan seluruh dunia untuk dilemparkan bersama malaikat-malaikatnya. Hal ini terjadi karena Iblis telah turun kepada kita dalam geramnya yang hebat (Wahyu 13: 12) dan nabinabi palsu akan hidup bersama mereka (Wahyu 20: 10).


2. Satanas

* Lukas 10:18
LAI TB, Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
KJV, And he said unto them, I beheld Satan as lightning fall from heaven.
TR, ειπεν δε αυτοις εθεωρουν τον σαταναν ως αστραπην εκ του ουρανου πεσοντα
Translit. Interlinear, eipen {Ia berkata} de {lalu} autois {kepada mereka} etheôroun {Aku melihat} ton satanan {setan} hôs {seperti} astrapên {kilat} ek {dari} tou ouranou {langit} pesonta {jatuh}


Kerangka pemikiran 'Demonologi' Qumran dan Yahudi yang menyajikan pertentangan antara kuasa terang dan malaikat kegelapan dapat diterima sebagai latar belakang gagasan mengenai satanas (Iblis). Sepintas kita menyebut gagasan itu sebagai suatu yang dualistis, padahal tidaklah demikian karena malaikat kegelapan itu yang kadang disebut sebagai "belial" (Yunani: "beliar", 2 Korintus 6:15) awalnya juga diciptakan oleh Allah, bahkan ditempatkan dalam pertentangan melawan kebenaran dan martabat Allah. Dalam tradisi Yudaisme, gagasan mengenai hal ini tersebar dalam beberapa tulisan Apokripha dan Pseudepigrapha, seperti Jubille, Life of Adam Eve, I-II Enoch dan The Apocalyse Esdras.

Kesaksian Lukas 10: 18 ini menunjukkan kepada kita suatu pemikiran bahwa Perjanjian Baru membedakan antara diabolos dan satanas (biasanya diterjemahkan "Iblis"). aatanas lebih dilihat sebagai malaikat kegelapan yang jatuh ke bumi. Bumi tidak saja dipahami sebagai tempat tinggal manusia tetapi juga sebagai medan peperangan melawan malaikat-malaikat Allah (Wahyu 12:7). Gugatan satanas langsung menyentuh hidup konkret manusia (Ayub 1 :6-9,12; 2: 1-4,6-7). Beberapa hal yang disebut Perjanjian Baru adalah bahwa nama satanas keluar dari mulut Yesus (hupage Satana! Enyahlah Iblis, Matius 4:10; 16:23; Markus 8:33).

Satanas mempunyai kerajaannya sendiri yang didiami oleh para sekutunya (Matius 12:26; Markus 3:23,26; Lukus 11: 18 ). Kerajaan itu sering disebut "takhta Iblis" (ho thronos tou satana, Wahyu 2: 13). Ia mengambil firman yang ditaburkan Allah dalam diri kita (Markus 4: 15), membelenggu wanita hingga jatuh sakit (Lukas 13:16), masuk ke dalam dan menuntut balas pada murid-murid Yesus (Lukas 22:3,31; Yohanes 13:27), menguasai kita untuk mendustai Roh Kudus (Kisah 5:3) dan hidup dalam kegelapan (Kisah 26:18 ), menggodai orang yang saling menjauhi karena tak tahan bertarak menahan hawa nafsu (I Korintus 7:5), mencari keuntungan atas kita (2 Korintus 2: 11) dan menyamar sebagai "malaikat terang" (2 Korintus 11: 14), mempunyai seorang utusan (2 Korintus 12:7), mencegah perutusan (1 Tesalonika 2: 18 ), mendatangkan pendurhaka pelbagai rupa perbuatan ajaib-tanda dan mujizat palsu (2 Tesalonika 2:9), menghujat kebenaran Allah (1 Timotius 1 :20) dan menyesatkan para janda (1 Timotius 5: 15).

Namun, satanas akan hancur di bawah kaki kita berkat kasih karunia Yesus (Roma 16:20). Walaupun Satanas membinasakan tubuh, roh kita akan diselamatkan pada hari Tuhan (1 Korintus 5:5). satanas membentuk suatu "jemaat Iblis" ("sunagôgê tou satana", Wahyu 2:9; 3:9), mempunyai dan memiliki sejarah hidupnya (ayat 24). Satanas pun disebut sebagai naga atau ular tua (Wahyu 12:9).

Naga yang disebut sebagai "seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota" (Wahyu 12:3) bersama para malaikatnya berperang melawan Mikael bersama malaikat surga (ayat 7).

J Konn mengatakan bahwa naga itu adalah suatu hasil "keguguran yang mengerikan" dari kerajaan kegelapan. Peperangan itu terjadi karen a naga itu adalah "penjelmaan sedemikian rupa" dari makhluk surgawi yang tidak bisa kita pahami secara akali." Yang dimaksud adalah bahwa naga itu dilemparkan di atas bumi (ayat 13) dan memberikan kekuatan kepada makhluk yang serupa dengan macan tutul (Wahyu 13:2). Naga itu akan disembah (ayat 4), seperti "anak domba" (ayat 11). Dari mulutnya keluar tiga roh najis yang menyerupai katak (Wahyu 16: 13). Namun, akhirnya naga itu diikat seribu tahun lamanya dan pada akhir zaman kuasa jahat itu akan dibinasakan oleh Allah (Ayub 3:8; 7:12).


3. Daimon

* Markus 1:34
LAI TB, Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
KJV, And he healed many that were sick of divers diseases, and cast out many devils; and suffered not the devils to speak, because they knew him.
TR, και εθεραπευσεν πολλους κακως εχοντας ποικιλαις νοσοις και δαιμονια πολλα εξεβαλεν και ουκ ηφιεν λαλειν τα δαιμονια οτι ηδεισαν αυτον
Translit. Interlinear, kai {lalu} etherapeusen {Ia menyembuhkan} pollous {banyak (orang)} kakôs echontas {yang menderita} poikilais {bermacam-macam} nosois {penyakit-penyakit} kai {dan} daimonia {roh-roh jahat} polla {banyak} exebalen {Ia mengusir} kai {dan} ouk {tidak} êphien {memep[rbolehkan} lalein {berbicara} ta daimonia {roh-roh jahat} hoti {sebab} êdeisan {mereka mengenal} auton {Dia}


Dalam konteks dunia Yunani, kata "daimon" (roh jahat, setan-setan) dikaitkan dengan "kekuatan gelap" yang menguasai atau merasuki seseorang dan menyebabkan kesakitan jasmaniah. Beberapa hal yang dapat disebut mengenai "daimon" adalah bahwa daimon merupakan "ilah" (dewa) yang kurang dikenal (Kisah 17: 18 ), unsur kodrati yang sulit dipahami, apa yang melampaui kita, "ilah" yang merasuk atau sesuatu yang menguasai kita (Theological Disctionary of The New Testament, 137-140). Biasanya daimon ditempatkan dalam kerangka "kerasukan" ("daimonizomai"). Kadang kata ini dikaitkan pula dengan roh (pneuma), roh kenajisan/tidak murni (pneuma akatharton, 1 Tesalonika 2:3), roh-jahat (pneuma poneron, Kisah 19: 15), roh yang membisukan ("pneuma alalon", Markus 9: 17), roh penyebab penyakit ("pneuma astheneias", Lukas 3:11), dan roh tenung ("pneuma puthon", Kisah 16: 16 )

"Daimon" dalam Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas) diungkapkan dalam pemahaman sebagai roh yang ditolak oleh manusia (Matius 7:22; Markus 3:15; 6:13; 9:38 ) dan oleh Yesus (Matius 8:16) karena membuat seseorang menjadi tak berdaya. Daimon itu membutuhkan tempat untuk berdiam (ayat 31), membuat manusia menjadi bisu (Matius 9:33), menyebabkan badan orang sakit (Matius 10:8 ), berbicara dengan menggunakan manusia (Markus 1 :34), pemah menguasai Maria Magdalena (Matius 16:9; Lukas 8:2), mengakui Yesus sebagai anak Allah (Lukas 4:41) dan memungkinkan orang tingga1 di kuburan (Lukas 8:27). Wa1au demikian, daimon itu dapat ditaklukkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus (Lukas 10: 17).

Paulus membahas daimon dalam terang iman akan Allah. Seseorang disebut hidup dalam iman, bila ia mempunyai keberanian untuk melawannya dengan tidak mengadakan "persembahan kepada roh-roh jahat" (l Korintus 10:20) atau "mendapat bagian dalam perjamuan roh-roh jahat" (ayat 21) itu. Membangun keberanian itu penting, karena apa pun keadaan kita, kita selalu terkait dengan daimon itu. Sebe1um mengenal Allah, kita secara tak sadar telah ditarik kepada "berhala-berhala yang bisu" (1 Korintus 12:2). Aktivitas daimon ini telah terbukti dengan banyak orang yang "murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat "pneumasin plamis" dan hidup dalam ajaran setan-setan" (1 Timotius 4: 1). Orang-orang semacam ini adalah orang-orang yang merasa tidak perlu mengakui Allah, sehingga Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk dan perbuatan yang tidak pantas (Roma 1 :28 ).

Kitab Wahyu meneguhkan hal itu dengan menyebutkan bahwa menyembah daimon dilakukan dengan menyembah berhala dari emas, perak, tembaga, batu, kayu yang disertai dengan pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian (Wahyu 9: 10).


4. Beelzebul

* Markus 3:22
LAI TB, Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."
KJV, And the scribes which came down from Jerusalem said, He hath Beelzebub, and by the prince of the devils casteth he out devils.
TR, και οι γραμματεις οι απο ιεροσολυμων καταβαντες ελεγον οτι βεελζεβουλ εχει και οτι εν τω αρχοντι των δαιμονιων εκβαλλει τα δαιμονια
Translit. Interlinear, kai {tetapi} hoi grammateis {ahli-ahli taurat} hoi apo {dari} ierosolumôn {Yerusalem} katabantes {(yang) berjalan turun} elegon {berkata} hoti beelzeboul {Beelzebul} echei {Ia kerasukan} kai {lalu} hoti en {dengan} tô archonti {pemimpin/ penguasa} tôn daimoniôn {roh-roh jahat} ekballei {Ia mengusir} ta daimonia {roh-roh jahat}


Perjanjian Baru menyebut kata "beelzeboul" sebanyak tujuh kali (Matius 10:25; 12:24, 27; Markus 3:22; Lukas 11: 15, 18, 19). Peggy L. Day menyajikan suatu penjelasan etimologis mengenai tujuh kata itu. Ia mengatakan bahwa kata beelzeboul dapat dipahami dalam beberapa pemikiran:

1) ditinjau dari kalimat "tuan (b'l,) rumah (zbl) dalam bahasa Ugarit berarti penghulu atau pangeran (prince). Bila dibentuk dalam kalimat Ba 'al zebul berarti dewa-dewa asing (l Korintus 10:20) yang berhakikat jahat) ;(dwelling, Matius 10:25);

2) ditinjau dari kata yang melatar-belakangi -zeboul (penghuni surgawi yang hidup di kuil-kuil), yaitu kata -zibbul (yang berarti tahi hewan, kotoran, kata -zebub (yang berarti lalat, kata zibbuah yang berarti korban;

3) dari ungkapan bahasa Aram "be el debaba" yang berarti musuh atau lawan.


Dengan demikian, beelzeboul bisa berarti tuan rumah Iblis dan segala "kekotoran", dewa lalat, tuan yang menuntut korban dan tuan para "musuh". Beberapa ah1i Kitab Suci mengkaitkan beelzeboul dengan Baal-zebub (Pangeran Baal), dewa orang Filistin di Ekron, yang tertulis dalam 2 Raja 1 :2. Dewa ini mempunyai kuasa di bumi dan memiliki kekuatan untuk berperang melawan "bala tentara surgawi". Dewa ini berani melawan surga, karena ia memiliki Setan-Setan (daimonia) sebagai prajuritnya. Karena itu, dalam kerangka "kerajaan Iblis", ia dikenal sebagai "penghulu Setan" ("archonti ton daimonion", Matius 12:24).


5. Legion

* Markus 5:9
LAI TB, Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak."
KJV, And he asked him, What is thy name? And he answered, saying, My name is Legion: for we are many.
TR, και επηρωτα αυτον τι σοι ονομα και απεκριθη λεγων λεγεων ονομα μοι οτι πολλοι εσμεν
Translit. Interlinear, kai {lalu} epêrôta {Ia menanyai} auton {dia} ti {aoa} soi onoma {namamu} kai {dan} apekrithê {ia menjawab} legôn {berkata} legeôn {legion} onoma {nama} moi {ku} hoti {karena} polloi {banyak} esmen {kami adalah}


Legion menunjuk pada divisi pasukan Romawi yang berjumlah 6.000 personel. Divisi itu terbagi dalam 10 kelompok, ditambah 120 pasukan berkuda. Ditinjau dari segi historis, istilah Legion ini mempunyai makna yang luas. Pada tahun 63 SM, Pompeius (kaisar Roma) merebut Palestina dan HerodesAgung diangkat sebagai raja di bawah pengawasan Romawi (37-34 SM). Pasukan-pasukan Romawi mulai menduduki tanah Palestina. (lihat artikel LEGION-PASUKAN, di http://www.sarapanpagi.org/legion-pasuk ... 1.html#p284 )

Dalam Matius 5:8, Yesus menyebut rohjahat yang menguasai orang Gerasa itu sebagai pneuma to akatharton yang berarti roh kenajisan, kecemaran, tidak suci atau roh yang tidak berelasi dengan Allah (l Korintua 7:14). Maka nama "legeôn" semata-mata menunjukkan jumlahnya yang banyak, yaitu sepasukan roh jahat.


6. Belial

* 2 Korintus 6:15
LAI TB, Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
KJV, And what concord hath Christ with Belial? or what part hath he that believeth with an infidel?
TR, τις δε συμφωνησις χριστω προς βελιαρ η τις μερις πιστω μετα απιστου
Translit. Interlinear, tis {apa} de {lalu} sumphônêsis {kesepakatan} christô {Kristus} pros {dengan} beliar {belial} ê {atau} tis {apa} meris {bagian} pistô {(orang) yang percaya} meta {dengan} apistou {(orang) yang tidak percaya}


Perjanjian Bam menyebut belial satu kali (Yunani "beliar", 2 Korintus 6: 15) yang dikaitkan dengan kuasa kegelapan ("skotos", l Korintus 6: 14; 4:6). Sebenamya dalam tulisan-tulisan Pseudepigrapha dan Qumran, maksud kata belial bersifat ambigu, kadang sebagai persona kadang sebagai personifikasi. Namun, bila dikaitkan dengan beliyya'al (kejahatan) agaknya Paulus menyampaikan maksud satanas secara dualis dalam kata beliar, yaitu dalam arti pemimpin kuasa kegelapan yang tidak dapat bersatu dengan "Terang" atau dalam arti kuasa jahat yang mengakibatkan manusia memuja berhala sekaligus hidup dalam perzinahan (The Anchor Bible Dictionary 34 , vol.1, 654-656)

Beberapa ahli Kitab Suci mencoba untuk menafsirkan apa sebenamya yang dimaksud mengenai beliyya'al. Beberapa orang yang dapat disebut adalah D.Winton Thomas, P.K. McCartre, dan I.A. Emerton. Thomas menafsirkan beliyya 'al sebagai penggabungan dari kata benda beli dan ya'al yang berarti naik atau muncul kembali ("orang yang turon ke dunia orang mati tidak akan muncul kembali" [Ayub 7:9]) atau tak berharga, bisa juga berarti penyakit jahanam (deber beliya 'al) dan ia tak akan bangun-bangun lagi ( lo'syosip laqum, Mazmur 41:9), kadang juga dikaitkan dengan mitologi Ba'al yam yang dipercaya sebagai tuan samudera (Bala berarti yang menelan). Maka, menurut dia belial berarti ia yang tidak diizinkan muncul atau bangkit dari antara orang mati.

McCarter melengkapi pendapat Thomas dengan mengatakan bahwa tidak cukup kita memahami beliyya'al hanya sebagai tempat hukuman, bejana api abadi atau tempat para roh jahat karena dalam 2 Samuel dikatakan 'ish beliyya'al (orang dursila, 2 Samuel 16:7) dan disebut beliyya'al (worthlessness, gelora maut, 2 Samuel 22:5). Maka, beliyya'al berarti suatu tempat yang didiami oleh orang yang telah mati entah orang itu baik entah orang itu jahat.

Bagi Emerton, gagasan dua tokoh itu tidak begitu memuaskan karena menurutnya beliyya'al berasal dari akar kata bly'l[/color] yang berarti kejahatan. Memang, dalam 2 Samuel disebut mengenai [i]Syeol dalam kalimat heble se'ol (tali-tali dunia orang mati, 2 Samuel 22:6) namun nuansa ba¬hasanya lebih berarti "kehancuran" (nahale beliyya 'al, destroying torrents = perangkap maut). Karena itu, bila ada teks yang menyebutkan "anak Belial" (l Samuel 25: 17; 2 Tawarikh 13: 7), tentu hal itu bukan berarti anak Neraka atau anak Syeol melainkan "mereka yang mempunyai sifat jahat untuk: menghancurkan". Dari gagasan ini, Belial tidak dapat dimengerti sebagai Neraka atau sebagai Syeol melainkan sebagai "kehancuran" yang bersifat amat jahat (menerkam, Kisah 19: 16) seperti disebut "Ya Tuhan, biarlah belaskasih-Mu melindungi umat-Mu dan ciptakanlah dalam diri mereka roh yang benar,jangan biarkan roh Beliar menguasai mereka untuk mendakwa mereka di hadapanMu dan menjerat mereka dari semua kebenaran supaya mereka binasa di hadirat-Mu


7. Apollion

* Wahyu 9:11
LAI TB, Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion.
KJV, And they had a king over them, which is the angel of the bottomless pit, whose name in the Hebrew tongue is Abaddon, but in the Greek tongue hath his name Apollyon.
TR, και εχουσιν εφ αυτων βασιλεα τον αγγελον της αβυσσου ονομα αυτω εβραιστι αβαδδων και εν τη ελληνικη ονομα εχει απολλυων
Translit. Interlinear, kai {dan} echousin {mereka mempunyai} eph {atas} autôn {mereka} basilea {raja} ton aggelon {yaitu malaikat} tês abussou {(yang berkuasa di) jurang maut} onoma {nama} autô {nya} hebraisti {dalam bahasa ibrani} abaddôn {abadon} kai {dan} en {dalam} tê hellênikê {bahasa yunani} onoma {nama} echei {ia mempunyai} apolluôn {apolion (perusak)}


Kitab Wahyu menyebut "apolluôn" atau yang kadang ditrasliterasikan dengan "apollyôn", sebagai malaikat jurang maut yang berkuasa atas para korbannya. Jurang itu sendiri dipahami sebagai abussos yang berarti tanpa alas, bagian terdalam atau dunia terbawah tempat para malaikat menghukum dan membinasakan manusia yang tidak beriman teguh kepadaAllah.

Beberapa penafsir Kitab Suci mengaitkannya dengan dewa Apollo dalam mitologi Yunani yang diceritakan sebagai dewa kematian, perusak (verderber, wabah sampar, matahari, musik, puisi, tentara, penggembala, dan dewa para tabib (The Anchor Bible Dictionary I, 301-302). Dewa orang Yunani dan Romawi itu biasanya dikaitkan dengan kaisar, misalnya kaisar-kaisar disebut sebagai tuan (kurios), penyelamat (soter), Kaisar Yulius pun pemah disebut sebagai "Divus Julius" (Dewa Yulius). Domitianus (kaisar yang pada abad pertama melarang para kaisar penggantinya mewajibkan rakyat jajahan untuk menyembah kaisar setempat) pemah menyatakan diri sebagai penjelmaan DewaApollo (epiphanes). Biasanya dewa ini dikaitkan dengan raja belalang-belalang Setan yang mem¬bawa kebinasaan. Karena itu, Apollion adalah jenis malaikat yang sangat jahat (Wahyu 12:7).

Kecaman yang paling mendasar adalah penyembahan terhadap pantheon-pantheon Yunani di zaman Yudaisme, yang didalamnya dipuja Dewa Yupiter dan Zeus (dewa langit), Hera-Judo dan Neptunus (dewa laut), Pluto dan Hades (dewa kejahatan) dan Artemis (Kisah 19:27,34).

Malaikat jurang maut pun disebut sebagai abaddon yang berarti alam baka, kerajaan kegelapan. Perjanjian lama menyebut abaddon sebagai dunia orang mati temp at para roh menggeletar (Ayub 2:5-6), dilumat oleh para perusak bagai api yang memakan habis (31: 12), kemudian akhimya dibinasakan Allah (Mazmur 88: 11 ; Amsal 15: 11).



B. Istilah-istilah Setanik


Perjanjian Baru menyajikan banyak istilah yang berkaitan dengan gagasan mengenai Setan yang telah kita bicarakan sebelumnya. Istilah-istilah itu ditampilkan oleh beberapa pengarang Perjanjian Baru untuk: mempertajam kuasa gelap (jahat) yang selalu mempengaruhi pilihan bebas manusia untuk: tidak berelasi secara benar dengan Allah. Relasi yang terganggu ini di dalam Gereja disebut sebagai dosa. Perjanjian Barn ingin mengatakan bahwa bagaima napun kuatnya pengaruh Setan dalam diri kita, dosa tetap menyangkut pribadi kita dan menyangkut pilihan bebas manusia, sehingga kita tidak bisa mempersalahkan Setan dalam hal dosa kita.


1. Kuasa-Kuasa

Dalam pelbagai kutipan Kitab Suci, kita dapat menemukan bermacam-macam kata yang digunakan untuk mengungkapkan kekuatan Setan. Injil menyebut kuasa dalam beberapa teks, yaitu pemerintah-pemerintah bangsa (archontes, Mat 20:25; Kisah 4:8; 4:26), wibawa (exousia) dan kuasa (dunamei/ (dynamei) Luk 4:36), tenaga (dunamin) dan kuasa (exousian) untuk menguasai Setan-Setan (Lukas 9: 1), pemerintah-pemerintah (archontas) dan penguasa-penguasa (exousias, Lukas 12:11) raja-raja (basileis) orang yang menjalankan kuasa atas mereka (hoi exousiazontes, Lukas 22:25); pemimpin-pemimpin (archontas, Lukas 23: 13), imam-imam kepala (archiereis) dan pemimpin-pemimpin (archontes, Lukas 24:20), pemimpin-pernimpin (archonton) dan orang Farisi (Yohanes 7:48); kuasa (dunamei) dan nama (onomati, Kisah 4:7).

Surat-surat lain menyebutkan maut, hidup, malaikat-malaikat, pemerintah-pemerintah (archai, Rm 8:38 ) yang ada sekarang maupun yang akan datang, kekuatan (dunamin) dan hikmat (sophian, 1 Korintus 1 :24), pemerintah (arches), penguasa (exousias), kekuasaan (dunameos), kerajaan (Kuriotetos) dan tiap nama (onomatos, Efesus 1:21), pemerintah-pemerintah (archas), penguasa-penguasa (exousias), penghulu-penghulu dunia (kosmokratoras), roh-rohjahat (pneumatika tes ponerias, Efesus 6: 12), singgasana (thronoi), kerajaan (kuriotetes), pemerintah (archai), penguasa (exousiai, Kolose 1: 16), malaikat, kuasa (exousion) dan kekuatan (dunameon, 1 Petrus 3:22), kemuliaan, kebesaran, kekuatan (kratos) dan kuasa (exousia, Yudas 1:25), Keselamatan, pemerintahan (dunamis), kekuasaan (exousia, Wahyu 12: 10; 13:2).



a. Pemerintah-Pemerintah :

Paulus menampilkan kuasa kejahatan dengan menggunakan istilah "archai" (principalities, pemerintah). Kata archai tidak dipahami dalam pengertian duniawi (misalnya pemerintahan negara) melainkan ditampilkan sebagai kuasa adi-duniawi yang memusuhi Allah (Efesus 1 :21; Theological Dictionary of The New Testament, p 81). Pada masa Yosephus dan Philo, kata yang sering digunakan adalah kata depan 'arch'- yang di dalamnya mengungkapkan suatu organisasi kekuasan dan tidak secara eksplisit menyatakan kekuatanjahat atau kuasa para malaikat. Hal ini tampak jelas pada kata archon (pejabat), archigrammateus (pelayan kota), archidesmophylax (kepala penjara). Namun, dalam sastra Yahudi kata archai ini dikaitkan dengan kuasa jahat, kebaikan dan kuasa-kuasa yang berentitas spiritual seperti disebut "tidak ada malaikat yang menghalangi dan tidak ada kuasa-kuasa (Setan) yang merintangi (l Enoch 41:9). Ia akan memanggil "para malaikat kuasa dan para malaikat pemerintallan" (1 Enoch 61: 1 0). Kuasa jahat ini dapat menjadi sumber kekuatan bagi manusia jika manusia "mengikuti jalan dunia ini" dan "menaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di an tara orang-orang durhaka" (Efesus 2:2). Kerja kuasajahat ini dapat merasuki hidup batin manusia dalam bentuk religius (1 Korintus 8:5), nafsu seksual (1 Korintus 6:5), tindakan-tindakan rohani (Efesus 6: 12), apa yang dianggap baik (Kolose 1: 16), sehingga kuasa itu terkait erat dengan gagasan mengenai malaikat-malaikat (Roma 8:38 ). Makhluk-makhluk seperti malaikat itu (Efesus 1 :20; 1 Petrus 3 :22) oleh Paulus disebut pemerintah-pemerintah jahat (Efesus 2:2; 6: 12).


b. Kekuatan :

Istilah yang digunakan Paulus mengenai kekuatan adalah dynamis (1 Korintus 15:24-26), yang dalam pengertian umum berarti kcsanggupan atau kemampuan untuk melaksanakan tindakan (Matius 25: 15; 2 Korintus 1 :8;8:3) dan dalam arti khusus berarti kuasa atau kekuatan, dan mukj izat atau karunia untuk mengadakan mukjizat (1 Korintus 12:28 ).
Kata dunamis/ dynamis dipahami dalam kerangka prinsip kosmis, yaitu suatu "prinsip" yang menggerakkan segala ciptaan. Prinsip ini oleh Stoik (aliran filsatat Yunarn Rornawi yang didirikan di Athena tahun 109 SM oleh Zeno dan Citium. Mereka mengembangkan pemikiran filosofis Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM) disebut nous (pikiran, akal budi, intelek) yang menunjuk pada pengetahuan tertinggi scbagai suatu prinsip tata tertib alam semesta (Theological Dictionary of The New Testament, p. 186).

Di dalam dunia Yunani, agama-agama misteri menyebut dynamis sebagai dunameis, yaitu suatu tindakan dari daya surgawi yang menyentuh kehidupan materia alam semesta. Namun, Paulus menempatkan daya surgawi itu sebagai kekuatan jahat yang akan dibinasakan oleh Kristus pada akhir zaman (1 Korintus 15:24).

Dalam konteks ini, Paulus menciptakan suatu teknik sastra pemerintah - kekuasaan – kekuatan yang didalamnya ia ingin mengatakan bahwa umat Allah yang "telah membuat patung Astera, sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepada Baal" (l Raja 17: 16; bandingkan dengan Ulangan 4: 19,20) telah dibawa kepada Kristus karena "Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya (l Korintus 15:25). Menurut Walter Wink, kata dunamis/ dynamis dalam dunia Yahudi berarti bala tentara yang kemudian digunakan dalam arti bala tentara Allah (Mazmur 103 :21; Yesaya 34:4). Beberapa teks Kitab Suci mengaitkan kata dynamis dengan para roh dunia orang mati, bintang-bintang, kuasa spiritual dan musuh-rnusuh Allah.


c. Penguasa :

Kata yang mirip dengan "kekuatan" adalah exousia (penguasa). Paulus menggunakan kata "kekuatan" dalam arti kekuatan jahat yang menyentuh segi material (aspek luar); sedangkan ia memakai kata "penguasa" untuk mengungkapkan kuasa jahat yang berdiam dalam hidup batin manusia (aspek dalam). Paulus menempatkan kata "penguasa" dalam bentuk sastra "pemerintah – penguasa - kekuasaan-kerajaan" yang mengangkat kembali kuasa absolut raja atau kuasa kepemilikan akan sesuatu (PL) untuk mengungkapkan kuasa spiritual (1 Korintus 15 :24; Efesus 1 :21; Kolose 1:16; 1 Petrus 3: 12) yang merenggut hidup batin manusia namun dibinasakan berkat Roh Kudus yang "adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah untuk memuji kemuliaan-Nya" (Efesus 1:14). Perjanjian Baru menyajikan kata exousia sebanyak 102 kali dalam beberapa pemahaman, yaitu suatu kemampuan tindakan sebagai sumber segala kuasa (Kisah 1:7; Rm 2: 1), kuasa kodrati yang berasal dari Allah (Wahyu 6:8; 9:3; 16:9; 18:9), kekuatan Setan yang menguasai (Kisah 26: 18; Kolose 1: 13), dan kuasa kosmis yang menyentuh hidup batin manusia (Yohanes 17:2; Matius 11:27).

Kebiasaan dunia ini (Efesus 2:2): Paulus mengungkapkan suatu pilihan hidup dalam kaitannya dengan kuasa-kuasa, yaitu hidup dalam cengkeraman kuasa malaikat jahat atau hidup dalam iman akan Kristus. Gagasan ini terkait erat dengan aion (diterjemahkan kebiasaan), yang dalam dunia Yunani berarti "dewa yang berpribadi" (personal deity). Dewa Aion sernakin bermakna dalam dunia Yahudi saat rnenjadi ton aiona tou kosmou (kebiasaan dunia) karena kata aion dihubungkan dcngan kckuatan yang diprakarsai oleh kekuatan makhluk jahat." Kata "archon" (penghulu atau kuasa jahat duniawi) mempunyai maksud yang dckat dcngan makhluk jahat itu (Matius 9:34; 12:24; Markus 3:22; Lukas 11:15; Yohanes 12:31; 14:30; 16:11). Gagasan ini senada dengan istilah archonton tou aionos (Penguasa zaman ini, l Korintus 2:8 ) yang oleh Paulus ditempatkan dalam kerangka kedewasaan rohani (kebijaksanaan, sophia), yaitu menerima kuasa Kristus sebagai landasan hidup jemaat (jemaat Korintus hidup di antara orang-orang kafir dengan kuil-kuil kaisar, dewa-dewi mereka dan kuil dewaAfroditus dengan scribu wanita pelacur suci). Kedewasaan rohani ini dilatarbelakangi oleh "sekolah" Pytha¬goras" yang mcmisahkan muridnya dalam dua tingkat, yaitu murid yang kurang pengalaman dan murid yang sempuma (teleion; Daily Study Bible Series "l Corinthians", p 26).

Penguasa kerajaan angkasa (Efesus 2:2): Teks Yunani menyebut ton archonta tes exousias tou aeros (penguasa kuasa-angkasa raya). Penguasa yang dimaksud adalah penguasa di bawah kekuatan dewa angkasa raya. Dalam konteks ini, kuasa (exousia) tidak dipahami secara personal melainkan sebagai "pemcrintahan atau dunia" yang dapat dibayangkan membentuk suatu kelompok roh-roh angkasa raya. Bila dikaitkan dengan salah satu tulisan "Papyri Graecae Magicae" yang pararel dengan Efesus 2:2 (berbunyi: kata tou echontos ton aera, menurut dewa yang berkuasa atas angkasa raya) pemahaman mengenai kuasa kerajaan angkasa telah biasa dikenal di masa Yudaisme.


d. Roh yang Berkuasa dan Memerintah :

"Singgasana-Kerajaan-Pemerintahan-Penguasa" adalah teknik sastra yang ditulis Paulus untuk mengungkapkan roh-roh yang berkuasa dan memerintah manusia (lihat Kolose 1:16). Thronos (Singgasana) dalam dunia Yunani dikaitkan dengan takhta Dewa Zeus dan Hera, istrinya, yang menentukan hidup mati manusia (Theological Dictionary of the New Testament, 338 ) atau sebagai takhta para malaikat ("takhta dunia", 1 Enoch 75:2; "dua singgasana untuk beristirahat", 2 Enoch 48:2). Kuriontetes (Kerajaan) adalah anggota-anggota kelompok para malaikat jahat (Theological Dictionary of the New Testament, 493); "archai" (Pemerintahan) berarti makhluk spiritual atau malaikat yang akan menjadi baik (Theological Dictionary of the New Testament, 81-82; "archai" dipahami secara berbeda dalam masing-masing teks );
Misalnya dalam Efesus 1:21 "archai" dipahami sebagai kuasa yang rnemusuhi Allah, Efesus 2:2 sebagai tuan besar atau maharaja; 1 Korintus 8:5 sebagai kuasa yang merasuk lewat hidup rohani, lewat nafsu seksual (1 Korintus 6: 15), lewal kehidupan yang vital (1 Korintus 15:26), lewat hidup sosial (Efesus 6); dalam Efesus 6: 12 sebagai makhluk spiritual yang dikaitkan dengan hidup para malaikat (Roma 8:38 ), Efesus 3: 10 sebagai roh yang tinggal di hagian terbawah surga.

Exousiai (Penguasa) dirakit oleh Paulus dari paham Hellenis ("nexus" yang merangkum segala unsur semesta) dan dari paham Yahudi (ide mengenai daya kekuatan yang mengatur alam) untuk menyajikan suatu kuasa/kekuatan kosmis (Theological Dictionary of the New Testament, p. 239) atau kuasa spiritual.
"Nexus" berarti penjalinan menjadi satu atau rangkaian yang terdiri: dalam satu hubungan.



2. Stoicheia

Perjanjian Baru menerjemahkan stoicheia dengan istilah roh-roh dunia (the elements of the world, Kolose 2:8,20; Galatia 4:3,9; Ibrani 5: 12; 2 Petrus 3: I 0, 12). Stoicheia sendiri berarti unsur-unsur yang mendasari dunia jasmani, asas-asas dasar atau roh-roh asasi dan bisajuga dipahami sebagai benda-benda lang it yang merupakan kekuatan supranatural penentu nasib dunia dan manusia. Pemikiran ini berdasar pad a gagasan filosofis Epikurianisme yang dikembangkan oleh Zeno (340-265 SM) membentuk suatu paham filosofis bam, yaitu stoicisme. Pada masa Paulus, ajaran ini tetap berpengaruh pada jemaatnya dalam me¬mandang hubungan antara Pencipta dan ciptaan. Hal ini kelihatan dari minat besar orang Yahudi terhadap benda-benda alam, hal perbintangan dan yakin akan peranan para malaikat (Galatia 3:19; 1:8 ). Orang non-Yahudi lebih mengembangkan pemikiran filosofis dan tekun beribadah kepada para dewa atau ilah-ilah (Galatia 4:8; Kolose 12: 18 ).

Stoicisme mengajarkan bahwa alam semesta ini tidak diatur oleh Allah melainkan oleh suatu akal budi yang mutlak sebagai unsur asasi semesta. Kenyataan ini membuat manusia harus pasrah menerima keadaan dunia sebagai cerminan akal budi (apatheia), agar manusia dapat menjadi bijaksana. Hidup selaras dengan alam, mengendalikan pertimbangan perasaan dan menanggung penderitaan secara tenang akan membuat manusia menjadi bijaksana. Karena itu, manusia haruss menerima kenyataan dosa, hidup dalam gerak akal budi, dan menerima perlakuan alam dengan hidup puas akan kebajikan sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan (eudaimonia). Beberapa hal yang dikritik Paulus adalah bahwa "unsur atau roh asasi" itu telah membuat jemaatnya menolak konsep Allah sebagai pribadi dan menolak kedatangan Kristus untuk menghapus dosa asal di dunia orang hidup dan orang mati. Karena itu, Paulus memandang Stoicisme sebagai roh-roh penguasa dunia yang menjauhkan jemaat dari Allah,


Stoicheia Bentuk jamak dari kata sifat stoikheos berarti berdiri berbaris, asas-asas pokok suatu huruf, ajaran Stoa (asas-asas dunia: tanah, air, udara, api) dan para malaikat (seperti dalam nyanyian Orpheus dan kitab Hermas),
(lihat Artikel ROH-ROH DUNIA, di http://www.sarapanpagi.org/roh-roh-dunia-vt109.html#p233 )


3. Ular

Dalam tradisi Yudaisme, kata yang senuansa dengan ophis (ular) adalah drakon (naga), aspis (ular beludak), ekgona, aspidon (ular berbisa), basilikos (Kerajaan), kerastes (tanduk atau pemerintah). Kata-kata ini berasal dari kisah-kisah mitologis yang menganggap Hades (syeol = dunia kematian) sebagai tempat tinggal Ular Agung. Tulisan-tulisan Pseudepigrapha dan rabbinik mengisahkan Leviathan (lewiyatan = monster kehancuran yang berkepala tujuh; buaya) dan Behemoth (behemot = binatang; kuda Nil) sebagai santapan bagi kebenaran di akhir zaman (Mitologi Kanaan; Theological Dictionary of the New Testament, p. 749-750).

Perjanjian Baru menyajikan ular sebagai makhluk yang menghadirkan kejahatan dan bahaya dalam relasi manusia dengan Allah yang membuat manusia tidak mungkin "meluputkan diri dari hukuman Neraka" (Matius 23:33). Ungkapan demikian muncul karena ular dikaitkan dengan kerajaan Setan (Lukas 10: 19). Karena itu, dalam aliran Gnosis ular dipahami sebagai salah satu nama dari diabolos; dan naga adalah Setan yang berhakikat mendakwa atau mencobai. Gnotisisme ini makin diteguhkan oleh pewartaan Paulus yang mengatakan "janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular" (1 Korintus 10:9). Kitab Wahyu menyatukan perbedaan ini dalam kata "ular tua" (yang disebut diabolos atau satanas, Wahyu 12:9). Ular tua ini mempunyai kuasa kehancuran (chaos) yang melawan Allah pada awal penciptaan sampai pada akhir zaman. Sejarah manusia bersama ular tua hadir dalam kejahatan manusia atau pilihan hidup manusia un tuk berbuat dosa dan dalam segala bentuk perlawanan terhadap Allah.


4. Singa

Perjanjian Lama dalam terjemahan dari bahasa Ibrani ke bahasa Yunani (LXX) menyebut leon (singa) sebanyak 150 kali yang diungkapkan sebagai suatu kekuatan. Biasanya kekuatan itu dikaitkan dengan Yehuda yang digambarkan sebagai anak singa, singa jantan, singa betina (Kejadian 29:9) dan sebagai kekuatan yang dapat membuka kitab surgawi tentang keputusan-keputusan Allah mengenai kejadian-kejadian di akhir zaman (Wahyu 5:5). Perjanjian Baru menampilkan "singa" di antara tiga makhluk lain, yaitu manusia, lembu, burung nasar (Wahyu 4:7) yang mempunyai kekuatan setara dengan Kerubim, Singa itu mirip kuda yang dari mulutnya keluar api, asap dan belerang (Wahyu 9: 17) dan berkaki beruang (Wahyu 13:2). Karena itu, kita hams berjaga-jaga "lawanmu, si Ibl is, berjalan keliling sarna seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang ditelannya" (1 Petrus 5: 8 ).


5. Roh Najis; Katak

Istilah "Roh Najis" (pneumatos akathartou, lihat artikel ROH JAHAT - ROH NAJIS, di http://www.sarapanpagi.org/roh-jahat-ro ... 8.html#p232).

Istilah ini terdapat dalam Kitab Wahyu 16: 13 dan 18:2. Teks ini menyebutkan bahwa dari mulut naga, binatang (the beast) dan dari nabi palsu keluar tiga roh najis. OP Harrington dalam bukunya 'Revelation' menafsirkan tiga makhluk itu sebagai Satanic Trinity (Tritunggal Setanik) yang akan menyesatkan banyak orang (Matius 13:14; Markus 13:22) dan membawa pada kebinasaan (2 Tesalonika 2:9-12).

Roh Najis disebut sebagai yang menyerupai katak (batrachoi). William Barclay dalam bukunya yang berjudul 'The Revelation of John' mempertajam gagasan mengenai katak sebagai roh najis demikian: pertama, katak dikaitkan dengan "katak-katak yang bermunculan meliputi tanah Mesir" (tulah kedua, Keluaran 8:5-11) dan "katak-katak itu memusnahkan mereka" (Mazmur 78:45); kedua, katak adalah binatang yang dianggap najis (Imamat 11: 1 0); ketiga, katak merupakan simbol ucapan tak bermakna brekekekex, coax coax (ucapan Aristophanes); keempat, katak dapat dikaitkan dengan agama Persia (Zoroastrianisme) yang di dalamnya terdapat kisah bahwa katak adalah pembantu Ahriman (kuasa kegelapan) yang melawan Ormuzd (kuasa terang).

Dengan demikian, Kitab Wahyu ingin mengatakan bahwa apa yang keluar dari tritunggal Setanik itu adalah seperti tulah di zaman Mesir, kekotoran/kenajisan, ucapan yang menyesatkan dan makhluk yang membantu kuasa kegelapan.



C. Tempat Kediaman Para Setan


Beberapa teks Kitab Suci menyebutkan bahwa Setan telah ditempatkan Allah di lubang "Jurang Maut" yang dalam teks Yunani disebut "Abyssos" (lihat Wahyu 9: 1-2,11; 11:7; 17:8; 20: 1,3). Maksud Allah adalah agar para Setan itu tidak lagi menyesatkan bangsa-bangsa dan membawa manusia kepada kebinasaan, yaitu tidak takwa padaAllah. Hal ini pun menunjukkan bahwaAllah dan para malaikatNya lebih berkuasa dan lebih sempurna daripada para Setan dan pengikutnya.

Tulisan Yahudi memberi sedikit gambaran mengenai jurang maut, demikian "Aku melihat salah seorang dari empat makhluk itu keluar pertama kali dan melihat bagaimana ia menguasai [i]bintang pertama -Setan- yang jatuh dari surga, tangan dan kakinya diikat dan dicampakkan ke dalam jurang maut" (1 Enoch 88: 1) yang di dalamnya terdapat "lautan api dan belerang" (Wahyu 20: 10, 14, 15).

Dalam Tradisi Yahudi, jurang itu dipahami sebagai tempat kediaman para musuh Allah (Setan) seperti ditulis "Mereka akan dikumpulkan bersama-sama seperti tahanan dimasukkan dalam liang" (Yesaya 24:22). Liang -jurang- yang berbeda dengan tempat para malaikat itu (Markus 13 :32) adalah penjara bagi para Setan (Lukas 8:31; Wahyu 9: 1) yang anti-Kristus (Wahyu ii :7) dan tempat kediaman orang mati (Roma 10:7) yang mirip seperti samudera raya bumi (Mazmur 71 :20).

"Ensiklopedi Alkitab Masa Kini mengaitkan jurang maut dengan "Syeol, Hades, dan Gehenna. Syeol dipahami sebagai tempat untuk menanyakan sesuatu di mana kehendak para dewa dapat diketahui, sebagai kuasa yang terlepas dari YHVH (Mazmur 119:8; Amsal 9:2) dan sebagai tempat orang mati. Hades dimengerti sebagai kuasa kematian sebagaimana diungkapkan "diturunkan sampai ke Hades" (dunia orang mati, lihat Matius 11 :23) dan biasanya dikaitkan dengan kematian Kristus (Kisah 2:27 ,31) atau se¬bagai alam maut (Matius 16: 18 ).



C. Jumlah Setan


Perjanjian Baru tidak banyak memberi keterangan mengenai berapajumlah Setan dalam kerajaannya, dunia kegelapan. Namun, dari beberapa teks Kitab Suci, kita dapat sedikit menafsirkan mengenai hal itu. Kitab Wahyu menyebutkan jumlah malaikat demikian, " Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa", (murias, kelompok dari 10.000; Wahyu 5: 11). Dan sepertiga dari para malaikat jatuh menjadi Setan (Wahyu 12:4). Hal ini pun bukan khayalan belaka, karena Yesus sendiri mengusir roh-roh jahat yang berjumlah ribuan ("legion" lihat Artikel di http://www.sarapanpagi.org/legion-pasuk ... 1.html#p284 , reff Matius 8:28-34; Markus 5: 1-20; Lukas 8:26-39), bahkan pada masa hidupnya la pun banyak mengusir'? Setan. Bisa jadi jumlah Setan berjuta-juta sesuai dengan usaha Setan dalam menjerat para malaikat dan para roh untuk menjadi sekutunya. Namun, apa yang terjadi sesungguhnya kita tidak tahu mengenai berapa jumlah mereka sekarang (secara mate matis). Hal itu sangat misteri bagi kita, namun dikatakan bahwa mereka tidak berkembang biak (lihat istilah 'tidak kawin dan dikawinkan' sebagai pernyataan bahwa malaikat tidak bergender, Matius 22:30; Markus 12:25; Lukas 17:27; 20:34,35). Satu hal yang disebut adalah bahwa Setan berjuang menggoda manusia untuk bersekutu dengannya mas uk ke dalam dunia kegelapan (1 Korintus 10:20). Lebih dari itu, kita tidak mempunyai dasar untuk membicarakan kehidupan Setan secara mendetail.



IV. SIFAT dan AKTIVITAS SETAN



A. Sifat-Sifat Dasar Setan


Setan melibatkan diri bukan saja dalam suatu peristiwa setanik melainkan juga di dalam peristiwa di mana ia menampilkan diri sebagai sesuatu. Penampilan dirinya yang diungkapkan baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan kepada kita suatu gambaran mengenai sifat dasar Setan pada umumnya yang mencakup juga segala nama dan istilahnya. Ada beberapa sifat yang menjadi dasar hakikat Setan sepcrti tersebut berikut ini.


1 Setan Mengenal dan Mengakui Keberadaan Allah dalam Yesus Kristus

Setan dikisahkan sebagai pribadi yang mengenal Yesus sebagai "Anak Allah" (Lukas 4:41; Markus 3:11-12; 1:34; Kisah 19:15; Yakobus 2:19b).


* Markus 3:11
LAI TB, Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah.
KJV, And unclean spirits, when they saw him, fell down before him, and cried, saying, Thou art the Son of God.
TR, και τα πνευματα τα ακαθαρτα οταν αυτον εθεωρει προσεπιπτεν αυτω και εκραζεν λεγοντα οτι συ ει ο υιος του θεου
Translit, kai ta pneumata ta akatharta hotan auton etheôrei prosepipten autô kai ekrazen legonta hoti su ei ho huios tou theou


Setan menggunakan manusia untuk berteriak dan mengungkapkan dirinya. Lukas menempatkan pengakuan Setan (daimon) dalam konteks pekerjaan-pekerjaan Yesus di Kapemaum (Lukas 4:31-44) tempat pusat pelayanan Yesus di Galilea dan sekaligus mengawali proses pemilihan 12 rasul. Bila dikaitkan dengan Markus 1: 16-20, Yesus temyata belum men genal keempat murid-Nya (Simon, Andreas, Yakobus, Yohanes), sehingga kisah pengenalan Setan akan Yesus menggugah dan mengusik hati empat pemuda untuk mengikuti-Nya secara radikal.

Markus mempunyai tinjauan yang agak berbeda dari Lukas. Markus menempatkan kisah dalam konteks pengajaran bagi para murid-Nya dan dalam konteks ketertarikan orang banyak akan pekerjaan-Nya (Markus l :39). Dari kisah itu para murid mulai mengenal bahwa Setan telah mengetahui apa yang belum diketahui manusia, Setan telah mengungkapkan "kerahasiaan mesias" dan Setan takut kepada Yesus de ngan cara menyembah, ke1uar dari orang yang dirasuki (Lukas) dan dengan cara tersungkur di hadapan Yesus (Markus).


2. Setan Takut pada Allah dan Manusia

Beberapa kisah Perjanjian Bam menyebutkan Setan meningga1kan Yesus (Mat 4: 11), mundur dari pada-Nya (Lukas 4: 13), menghempaskan orang yang dirasuki seka1igus keluar dari orang itu (Matius 17: 18 ) tanpa menyaktinya (Markus 4:35), menggoncang-goncangkan orang lalu ke1uar dari orang itu (Markus 9:26), membantingkan orang ke tanah (Luk 9:42) lalu meninggalkan Yesus yang ada1ah Allah. Setan takut padaAllah, karena memang hakikatnya ada1ah menyembah Allah dan kepada Dia sajalah Setan berbakti (Yakobus 4:7).

Berkat kuasa dan kasih karunia Yesus, Perjanjian Baru memberi kesaksian bahwa para murid pun dapat mengusir Setan (Markus 3:15; 6:13; Roma 16:20). Inti iman yang diberikan adalah bahwa Setan takut pada manusia, karen a kita diutus untuk membuka mata mereka supaya lepas dari pengaruh Iblis dan dikuasai oleh Allah (Kisah 26: 18 ) dan mengusir Setan-Setan (Matius 10:8 ). Banyak orang mengeluh, "Saya tidak mampu melakukannya!" Itu terjadi karen a orang yang bersangkutan be1um tunduk kepada Allah sehingga tidak mampu melawan Setan (Yakobus 4:7).


3. Setan Berdiam dalam Hidup Batin Manusia

CiptaanAllah yang paling unggul dan segala makhluk di bumi adalah manusia, Kehendak bebas, akal budi, hidup batin dan keterbatasan diri menjadi bagian hakiki hidup manusia. Bagian hakiki inilah yang menjadi arena bagi Setan untuk melawan Allah. Pengaruh Setan dalam pergulatan batin adalah berdusta (Yohanes 8:44), menyombongkan diri, memfitnah, memberontak melawan orang tua, tidak tahu terima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak mau mengasihi, tidak tahu berdamai, suka menje1ekkan orang lain, suka memakai kekerasan, tidak dapat mengekang diri, garang atau kejam, tidak suka yang baik, ber¬lagak tahu, dan 1ebih menuruti hawa nafsu dari pada Allah (1Korintus 7:5; 1 Timotius 5: 15; 2 Timotius 3:3; Titus 2:3; 1 Yohanes 3: 1 0; Wahyu 2:10).

Kisah mengenai Yudas (Lukas 22:3;Yohanes 13:27), misalnya Setan masuk dalam dirinya karena kehendak bebasnya (Efesus 4:27), memilih suatu keputusan untuk mengkhianati Kristus. Hal ini senada dengan ungkapan Petrus kepada Ananias "hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus" (Kisah 5:3).


4. Setan Diikat oleh Kristus

Markus menulis "tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabi la tidak diikatnya dahulu orang kuat itu" (Markus 3 :27). Kristus telah datang ke dunia untuk mengikat Setan yang digambarkan sebagai orang kuat, diikat dalam kelahiran dan seluruh hidup Yesus, dalam pencobaan di padang gurun, dalam penyembuhan dan eksorsisme (pengusiran roh), dalam salib, kebangkitan dan dalam kedatangan Roh Kudus sumber kekuatan Gereja.

Kitab Wahyu mengungkapkan bahwa Setan terikat "seribu tahun lamanya" (Wahyu 20:2). Menurut aliran Millenniumisme atau Chiliasisme imillennium/chilios = 1000), angka seribu terkait dengan peristiwa sebelum kedatangan Kristus yang kedua, yaitu saat Kristus dan para kudus meraja. Setelah itu akan terjadi peperangan terakhir di mana semua orang mati akan mendapat penghakiman terakhir dan akan dibangkitkan.


5. Setan Mencintai Kekerasan

Perjanjian Baru di beberapa kisah menampilkan Setan yang beraksi dalam kekerasan. Disebutkan bahwa "tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya ... rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya ... dan memukul dirinya dengan batu" (Markus 5:3-5; Lukas 4:35). Sikap-sikap yang senada muncul di pelbagai teks seperti "merampas kabar itu dari hati rnereka" (Lukas 8: 12), "menyerang orang Kanaan" (Yudas 1:9). Seluruh kisah ingin mengatakan hal yang sarna, yaitu Setan selalu mengikut-sertakan kekerasan dalam mewujudkan maksud jahatnya. Karena itu, Paulus menganjurkan agar kita selalu "bertahan" (tstenai, teguh berdiri) dalam melawan Setan (Efesus 6: 11).


6. Setan Menunggu Waktu yang Tepat

Perjuangan Setan untuk membawa manusia ke dalam penolakan akan Allah tidak pemah pupus dan selalu diperjuangkan dengan tekun. Dalam kisah pencobaan di padang gurun, misalnya, Setan "mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik" (Lukas 4: 13). Ia mencobai Yesus dalam seluruh pelayanan-Nya dan tidak hanya berhenti pada salib sebagaimana hujatan orang yang melihatnya "turunlah dari salib itu dan selamatkanlah dirirnu" (Markus 15:30).
Setan memiliki ketekunan untuk menawan dan memaksa manusia mengikuti kemauannya dan tidak mau berhenti merusak rencana Allah untuk menyelamatkan manusia (Kisah 13: 10).


7. Setan Adalah Pendusta

Ada beberapa cara efektif yang digunakan Setan untuk berdusta. Pertama, dusta menyangkut keberadaan dirinya sendiri; kedua, dusta mengenai manusia yang (dipengaruhi) mernpunyai kehendak bebas dalam segala dimensi hidupnya, baik bebas dalam berpikir, mengungkapkan diri, maupun mencintai. Keberadaan dirinya selalu ingin mengambil peranan seperti Allah yang mengetahui segala kebenaran ("hal itu sekali-kali tidak menimpa Engkau", Matius 16:22). Padahal, ia adalah pendusta (pseudes) dan asal segala dusta (Yohanes 8:44). Karena itu, Kristus berkata, "Enyahlah Iblis!" (Matius 16:23; Markus 8:33). Karena dusta itulah, kebebasan manusia yang berkat Kristus terarah kepada Allah (Efesus 3:12; Galatia 2:4; Roma 4:5) dipu tarbalikkan menjadi kebebasan manusia yang sewenang-wenang.
Bagi pengikut Kristus, dusta menjadi halangan untuk memperoleh hidup yang kekal (Matius 19: 18; Markus 10: 19; Lukas 18:20), karena dusta berarti tidak mengenal Allah dan tidak menuruti firman-Nya (Yohanes 8:55; 1 Yohanes 2:4). Dalam arti tertentu, dusta bisa dikaitkan dengan kelicikan (2 Korintus 11:3; Efesus 4: 14; 1 Timotius 4: 1-4; 2 Timotius 3:13; 2 Tesalonika 2:10).


8. Kekuatan Setan Melebihi Manusia

Kisah-kisah kerasukan roh jahat dalam Perjanjian Baru menunjukkan bahwa Setan mempunyai kekuatan yang melampaui hidup manusia. Setan akan selalu mampu menaklukkan manusia, bila manusia tidak mau selalu kembali kepada Terang (Kisah 26: 18). Kekuatan Allah sajalah yang mampu melindungi manusia dari pengaruhnya. Hal ini perlu ditegaskan, karena Setan mewujudkan aksinya dalam gerak dinamis karya keselamatan Allah. "Iblis menanam alang-alang itu dan merampas kabar itu dari hati mereka supaya merekajangan percaya dan diselamatkan" (Matius 13:39; Lukas 8:12).


9. Setan itu Bohong

Setan (diabolos) hidup bersama malaikat-malaikatnya (anggelos, utusan/pesuruh) di bumi dan di dalam api yang kekal (Matius 25:31; Wahyu 12:9). Kesombongan Setan yang dulu hidup bersama Allah sebagai malaikat yang suci dan tinggi (tafsir yang diambil dari Yesaya 14; Yehezkiel 28 ) tampakjelas saat ia menentang Allah (bandingkan 1 Samuel 16: 14; Hakim 7:23; 1 Raja 22:21). Pemberontakan melawan Allah membuatnya terjatuh ke bumi (bandingkan salah satu tafsir untuk Lukas 10: 18 ). Kepada Kristus pun ia rnemperlihatkan semua kerajaan dunia dengan kemegahannya (Matius 4:8 ) bahkan menggunakan murid-murid-Nya sendiri (Petrus dan Yudas) untuk mencobai ketegaran hidup Kristus sebagai Anak Allah. Kesombongannya (1 Timotius 3:6) membuat Setan dibuang dari surga (Ayub 1 :7; 2:2) menuju neraka (Matius 25:41). Namun, akibat dari kesombongan Setan tidak begitu memberatkan umat beriman, karenaKristus telah mengalahkan dan melucuti mereka berkat salib-Nya (Kolose 2:15; l Yohanes 3:8 ).



B. Pekerjaan Setan pada Umumnya


Sifat-sifat dasar Setan menjadi terungkap secara jelas dalam pekerjaan-pekerjaannya yang tercatat di pelbagai teks Perjanjian Baru. Beberapa hal yang dapat disebut berkaitan dengan pekerjaan Setan" sebagai berikut:

• Mencobai orang beriman dalam kanuragan rohaninya (Matius 4:2),
• Merampas firman Allah yang ditaburkan (Matius 13: 19),
• Menaburkan kejahatan/orang-orang jahat di mana-mana (Matius 13:33-39),
• Membelokkan seseorang dari jalan Tuhan (Matius 16:23),
• Mendatangkan sakit ayan dan siksaan (Matius 17: 15-18 ),
• Merasuk pada manusia (Markus 1 :23),
• Mendatangkan kekuatan yang luar biasa (Markus 5:2-5),
• Masuk ke dalam hewan-hewan (Markus 5:13),
• Mendatangkan gangguan pada tubuh (Lukas 13: 16),
• Menyeret-nyeret manusia (Lukas 8:27,29),
• Membanting (Lukas 9:39),
• Membisukan manusia (Lukas 11 : 14),
• Masuk dalam hati manusia (Lukas 22:31),
• Menampi murid Tuhan (Lukas 22:31),
• Menguasai manusia untuk berdusta (Kisah 5:3),
• Membinasakan tubuh manusia (l Korintus 5:5),
• Menggoda suami dan istri (1 Korintus 7:5),
• Memperdaya manusia dengan memutarbalikkan firman Allah (2 Korintus 11 :3),
• Mencari keuntungan dalam kesedihan orang percaya (2 Korintus 2: 11),
• Menyamar sebagai malaikat terang (2 Korintus 11: 14),
• Mencegah maksud baik dari hamba Tuhan (l Tesalonika 2: 18 ),
• Berbuat keajaiban dengan mukjizat-mukjizat yang palsu (2 Tesalonika 2:9),
• Menyesatkan janda-janda (l Timotius 5: 15),
• Menyesatkan melalu ajaran-ajarannya (1 Timotius 4: 1-2),
• Mendatangkan pikiran-pikiranjahat (Yakobus 3:14-16),
• Bertengkar dengan Mikael tentang mayat Musa (Yudas 1 :9),
• Menciptakan Gereja sendiri (Wahyu 2:9),
• Melemparkan orang beriman ke dalam penjara (Wahyu 2: 1 0),
• Menyesatkan dan mendakwa orang beriman (Wahyu 12:9-10),
• Mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib (Wahyu 16: 14).



C. Pekerjaan Setan Dalam Hidup Manusia


Manusia yang adalah citra Allah sebagai makhluk yang sangat tepat menjadi sasaran para Setan. Usaha yang dilakukan Setan adalah memungkinkan manusia menjadi sekutunya untuk hidup dalam jurang maut guna melawan Allah.

Tindakan Setan secara langsung dilakukan dengan menggunakan tubuh manusia, yaitu kerasukan'" dan menggerakkan hidup batin manusia ke arah kecenderungan duniawi yang biasanya oleh Paulus dipahami sebagai kuasakuasa atau dengan istilah "pekerjaan daging" :


* Galatia 5: 19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


Cara Setan yang secara langsung mencelakakan manusia sungguh tidak manusiawi, misalnya menguasai tubuh seseorang, sehingga orang itu tidak mampu berbuat apa-apa lagi (kerasukan), membutakan dan membuat orang bisu (Matius 9:32; 12:22; Yohanes 10:21), dengan memungkinkan orang menjadi sakit (Matius 8: 16; 10:8; Markus 1:32; Markus 6: 13).

Cara Setan pun dilakukan secara tidak langsung, yaitu yang menjadi nyata dalam "perbuatan-perbuatan daging" (Galatia 5: 19-21a; "ta erga tes sarkos").

• "Porneia" dipahami sebagai percabulan (bersama pelacur, lihat 2 Korintus 12:21) atau ketidaksetiaan dalam perkawinan. Menurut Barclay dalam bukunya The Flesh and Spirit, hal ini sangat terkait dengan kata "pernumi (Yunani klasik) yang berarti menjual (cinta yang dijual). Aktivitas seksual dunia Romawi ini dilukiskan oleh Athenaeus demikian, "Hari demi hari kami membutuhkan wanita penghibur buat tubuh kami, walau kami juga sudah mempunyai anak dari istri kami."

• "Akatharsia" yang diterjemahkan sebagai kecemaran sering dikonotasikan dengan hati yang kotor atau motivasi yang tidak mumi. Dalam PL, kecenderung an manusia ini dikaitkan dengan binatang, tempat yang najis atau orang (najis karena hubungan seksual atau penyembahan berhala).

• "Aselgeia" berarti cara hidup yang tidak pantas atau tidak sopan yang diakibatkan oleh hawa nafsu. Paulus menyebut hal ini (mengikuti hawa nafsu, lihat. Efesus 4: 19) dalam kerangka dunia orang kafir yang cara hidupnya tidak mengikuti seman gat hidup Kristus.

• "Eidololatreia" berasal dari kata "eidolon" yang berarti rupa atau gambaran dewa (Roma 1 :23). Lihat saja Dewi Artemis dan Diana yang terkenal di Efesus. Yang menjadi keprihatinan Paulus adalah bahwa orang mencemarkan dirinya dalam pelacuran suci yang menjadi bagian dari penyembahan kepada dew a itu.

• "Pharmakeia" berarti ilmu sihir atau ilmu guna-guna.
Hal ini berawal dari penggunaan obat-obat bius untuk menyembuhkan luka akibat racun (pharmakon, obat). Namun kemudian, muncul perbuatan yang tidak wajar dari para pengguna obat-obat itu.

• "Echtra" mengungkapkan gagasan mengenai hubungan personal yang tidak baik dalamjemaat, karena mereka saling bermusuhan, konflik akibat benci atau perseteruan (Efesus 2 : 14). Paulus juga menambahkan bahwa hal itu bisa dalam arti perseteruan kepada Allah (Roma 8:7).

• "Eris" bisa diartikan sebagai ungkapan nyata dari echtra, yaitu perkelahian, percekcokan atau persaingan yang melibatkan aktivitas tubuh. Bisa juga dipahami sebagai kebencian yang diaktualisasikan.

• "Zelos" dalam arti positif bisa berarti giat atau bersemangat (Roma l0:2). Namun, dalam Galatia kata tersebut diungkapkan dalam arti negatif, yaitu cemburu (Roma 13:13; l Korintus 3:3).

• "Thumos" berarti dorongan hati (apa yang digerakkan dan menggerakkan) yang terungkap dalam bentuk kemarahan, kegusaran, kemurkaan, geram.

• "Eritheia" mengungkapkan maksud sikap mementingkan diri sendiri (egois). Paulus menganjurkan agar menganggap yang lain lebih utama (Filemon 1: 17).

• "Dichostasia" berarti perselisihan, perpecahan (jemaat) baik dalam kerangka pribadi maupun kelas sosial (Roma 16:17) yang menjadi bagian manusia duniawi (1 Korintus 3:3).

• "Heiresis" dikaitkan dengan sikap memilih atau menentukan, sehingga seseorang memihak pada sesuatu (ajaran) yang mengakibatkan ketidakcocokan dari hidup jemaat (l Korintus 11: 18-19).

• "Phthonoi" berarti iri hati atau dengki (1 Korinyus 5:26).

• "Methe" adalah kebiasaan minum minuman keras, bermabuk-mabukan, keadaan mabuk (1 Korintus 5:11; 6: 1 0; Roma 13: 13). Hal ini adalah kebiasaan Yunani yang menempatkan anggur sebagai yang utama (misalnya Festival Pithoguia, sarapan roti campur anggur).

• "Komos" berarti suatu pesta minum-minum sambil berprosesi di jalan-jalan kota. Bagi Paulus kebiasaan ini menggambarkan kesenangan yang berlebih-lebihan dan tidak wajar.



D. Pekerjaan Setan Didalam Hidup Yesus dan Para Murid


Kisah yang cukup mempengaruhi keselamatan hidup manusia dalam diri Yesus Kristus adalah perjumpaan antara Setan dan AnakAllah, Yesus di padang gurun (Matius 4: 1-11; Markus 1: 12-13; Lukas 4: 1-13). Pergulatan ini terjadi di luar dunia hidup manusia karena digambarkan seperti di dalam dunia para Setan ("eremos", padang gurun, sepi tak didiami). Di tempat semacam itu Yesus menerima pencobaan-pencobaan yang menyangkut kenyataan diri yang lapar (ayat 3-4), mukjizat-mukjizat yang memikat (ayat 5-7) dan kerajaan dunia bagi Yesus (ayat 8-11).

Dalam pencobaan yang pertama, Setan menyentuh martabat Yesus sebagai Anak Allah dengan menghasut Yesus untuk memamerkan martabat-Nya. Setan ingin me¬nentukan tindakan dan gerak-gerik Yesus sehingga dapat memunculkan gagasan bahwa Setanlah yang memunculkan kekuatan itu. Maka, bagi Setanlah kemuliaan dilam¬bungkan. Namun, Yesus temyata tidak mengikuti keinginan Setan. Yesus malah mengatakan bahwa firman yang keluar dari mulut Allahlah yang menentukan segala hidup-Nya.

Pencobaan kedua menggunakan cara-cara suci dengan membawa Yesus ke kota suci dan ke bubungan bait Allah ("pterygion", puncak tertinggi). Setan ingin bertaruh kuasa mana yang akan menyelamatkan. Bila malaikat-malaikatAllah menatang-Nya, kuasaAllah yang menang; bila tidak, kuasa Setan yang unggul. Setan ingin menjerat manusia dengan cara-cara yang kelihatannya suci agar mengikuti maksud Setan, yaitu "engkau akan seperti Allah"; padahal Allahiah yang mengerjakan ... baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya (Filemon 2: 13).

Yesus kembali dicobai ketiga kalinya dengan ungkapan-ungkapan yang enak didengar "semua itu akan kuberikan kepada-Mu". Kerajaan dunia adalah kerajaan kegelapan yang oleh Yesus akan dihancurkan. Yesus tidak mau menjadi raja kegelapan. Yesus adalah raja terang dan kege lapan itu tidak menguasainya (Yohanes 1 :5). Karena itu, Yesus mengatakan "Enyahlah Iblis! Engkau harus menyembah TuhanAllahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Hal ini dapat membawa kita kepada pemahaman yang tepat mengapa Yesus menangisi Yerusalem, temp at suciAllah (Lukas 19:41) saat ia mewartakan kerajaanAlIah. Akhimya, para malaikatnya sungguh melayani Dia, "penguasa dunia akan dilemparkan ke luar" (Yohanes 12:31) telah tergenapi dan ia memegang segala kunci maut dan dunia orang mati ("thanatos" dan "hades"; Wahyu 1: 18 ).

Aktivitas Setan terhadap para murid tampak dalam diri Yudas dan Petrus. Seperti disebut "lblis ... mundur dari pada- Nya dan menunggu waktu yang baik" (Lukas 4: 13), sepak terjang Setan pun tidak berhenti pada Yesus di padang gurun.

Yudas (Lukas 22:3; 13:27) dapat disebut sebagai wakil Setan untuk mencelakai Yesus. Yudas ditampilkan dalam bentuk kejahatan yang nyata. Kejahatan itu dapat dipahami seperti kerangka tubuh manusia, daging dan darah yang menyatu dalam diri Yudas. Svend Bjerg menjelaskan arti kejahatan ('bosen'), yaitu kejahatan muncul tanpa alasan (bdk. Yoh 12:6), menghancurkan diri sendiri (Matius 12:26), menyajikan aspek ganda (bdk. Rm 7: 19), mempunyai sifat membinasakan diri sendiri, selalu mcnjadi privatio boni (kekurangan diri) dan kejahatan itu mcmiliki "kuasa" (1 Korintus 15:24).

Melalui Petrus, Yesus mengatakan, "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah melainkan apa yang dipikirkan manusia" (Matius 16:23). Petrus yang dijuluki sebagai batu karang ("petra", batu padas, Matius 16: 18 ) pun tidak lepas dari pengaruh Setan. Hal ini terjadi karen a kekuatan Setan sungguh melebihi manusia dan Setan itu sangat cerdik (mengenal siapa Yesus itu, Matius 8:29 dan Markus 1:34; masuk dalam ilmu tenung, Kisah 16: 16; menyembah Yesus, Markus 5:6).



E. Pekerjaan Setan Dalam Hidup Orang Beriman


Sebagai umat beriman, kita pun tidak pernah lepas dari pengaruh Setan dalam hidup kita sehari-hari. Kita tahu "Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia." (Kisah 10:38 ). lman akan Yesus memungkinkan kita mau tak mau juga ikut "berperang" rnelawan Setan yang berjuang dalam sejarah hidup rnanusia. Dalam iman yang sama, kita hidup dalam jemaat kristiani. Namun, kualitas iman jemaat satu dengan yang lain berbeda-beda. Kualitas iman jemaat yang ala kadarnya menjadi lahan subur bagi Setan untuk mengepakkan sayapnya agar "kerajaan Iblis" menjadi semakin luas. Segala kesempatan untuk menjerat para pengikut Kristus dalam persekutuan umat beriman tetap rnenjadi agenda pokok Setan.

Pertama-tama, Setan ingin mencari keuntungan dan kesempatan atas diri kita (2 Korintus 2: 11; Efesus 4:27) agar kita tidak hidup di dalam kebenaran, yaitu keadaan manusia dalam hubungan yang semestinya dengan Allah. Setan agaknya tidak senang dengan original justice (keadaan manusia pertama yang hidup dalam rahmat sebelum manusia jatuh dalam dosa). Serangan yang cukup akurat adalah masuk ke dalam kecenderungan gerakan nafsu yang menjadi bagian hidup manusia. Dalam kisah Ananias dan Safira, misalnya (Kisah 5:3), Setan menguasai hati mereka, sehingga mereka menahan sebagian hasil tanah yang oleh Petrus dipandang mendustai Roh Kudus

Dosa berarti melawan Allah, karena kita gagal dalam ketekunan untuk memperjuangkan iman. Dalam Umat Allah, pekerjaan Setan menjadi nyata dalam ilmu-ilmu sihir, rupa-rupa tipu muslihat yang membelokkan jalan Allah, ilmu guna-guna (sekarang santet dan sejenisnya), percabulan, perselingkuhan, menyembah kepada roh-rohjahat atau berhala, tipu muslihat Iblis yang menjelma dalam apa yang dianggap benar (2 Korintus 11 : 14), kesombongan, sikap mengikuti ajaran-ajaran setan¬setan, perkataan dan kesulitan mengendalikan seluruh tubuh, jemaat Iblis dan dalam setiap usaha untuk mempelajari ilmu-ilmu Iblis. Kita tidak bisa lepas dari pengaruh Setan, karena "Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat." (Wahyu 12:12).



F. Cara Setan Menguasai Manusia


Kuasa Setan mencengkeram hidup manusia dalam pelbagai cara yang sering kali tidak kita sadari. Segala usaha yang dilakukan Setan untuk menjerat manusia masuk kesatuan hidup roh-jahat untuk melawan Allah adalah ciri khas dan misi Setan. Sayangnya tidak setiap orang peduli akan hal ini. Ada pandangan umum bahwa kerasukan ya kerasukan, titik. Asal ada orang yang aneh, ditandai dengan macam-macam hal yang bukan miliknya, atau yang menguasai tubuh, itulah yang sering diandaikan dengan kerasukan. Tentu kita harus hati-hati sekali menanggapi beberapa gagasan yang sering diterima umum dalam kajian yang tidak begitu dalam. Dalam tradisi Gereja dibedakan taraf-taraf kerasukan dalam empat macam cara Setan menguasai hidup manusia, yaitu obsessio, oppressio, infestatio, dan posessio.


1. Obsessio

(obsideo, rnengurung, menguasai, mengikat, mengintai) adalah usaha Setan menguasai manusia dengan cara membuat pikiran sesat. Amorth mengatakan bahwa ini adalah pikiran obsesif, sering absurd, tetapi manusia sendiri tak mampu rnelepaskannya walaupun senantiasa menyusahkan, menyiksa dan membuatnya hidup dalam keadaan sangat lelah. Sering kali obsessio membawa orang untuk bunuh diri. Pikiran kita yang sering tidak terkontrol mengalir dalam arus kejahatan. Macam-macam gangguan pada jiwa tentu harus rnenjadi perhatian istimewa, agar pikiran-pikiran semacam itu tidak melu,mpuhkan kehendak bebas dan iman kita akan Allah. Pertimbangan moral dan suara hati nurani tidak terdengar lagi. Namun, sayang dalam hal ini ban yak orang tidak peka untuk mencermatinya.


2. Oppressio

(opprimo, menindih, melemaskan, menghancurkan, memegang kuat-kuat tak rnelepaskan) berarti pelbagai siksaan fisik yang mengerikan berbentuk penderitaan, kesakitan sporadis, tidak umum, menyangkut kesehatan badan -gerak dan perasaan dan relasi dengan orang lain. Peristiwa oppresio sangat biasa kita saksikan dalam hidup sehari-hari, misalnya orang yang tiba-tiba sakit dan tidak terdeteksi seeara medis. Hal ini bisa terjadi dalam dua arah: pertama, kuasa jahat itu -dengan kehendaknys sendiri-langsung menyiksa orang yang bersangkutan; kedua, ada orang tertentu (misalnya dukun) yang memanfaatkan roh jahat itu untuk menyiksa seseorang yang dituju Biasanya, siksaan itu sangat menyakitkan, bahkan bisa membawa orang yang bersangkutan ke gerbang kematian, Ada orang-orang tertentu yang dapat menangkal kerja kuasa jahat semacam itu.


3. lnfestatio

(infesto, rnerusak, menyerang, rnenjadikan tidak aman) lebih kuat dari pada oppresio. Roh-roh jahat itu biasanya bekerja dalam diri manusia dan mengikat kebebasan manusia untuk bertindak sesuai dengan keinginannya. Cara awal yang dilakukan adalah merusak apa yang asasi dalam diri manusia, yaitu kehendak bebas untuk bertindak dan imannya akan Allah. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan Adolf Rodewyk dalam bukunya yang berjudul Demoniczne Opetanie Dzisiaj, yaitu bahwa Setan menghipnotis manusia dan mengatur tindakan orang yang dirasukinya. Dalam kerangka inilah keadaan infestatio berbeda dengan keadaan posessio. Karena itu, tidak jarang kita rnendengar banyak kesaksian orang yang rnelakukan ke jahatan tanpa disadari, sehingga orang yang bersangkutan tidak bisa mengingat kernbali apa yang telah ia lakukan dan merasa heran mengapa orang lain rnenganggapnya salah. Roh jahat itu bukan sekadar menyerang kehendak bebas, tetapt Juga merusak tubuh dengan cara yang tidak dikehendaki oleh man usia.


4. Posessio

(possideo, memiliki, menguasai, menempati) merupakan "bentuk kerasukan paling berat yang berakibat denran kehadiran Setan di dalam tubuh manusia, walaupun gejala kehadiran itu tidak tarnpak terus-rnenerus. Ada saat kritis ada saat rileks. Tampak suatu gejala sementara menguasai intelek, kehendak dan perasaan manusia. Bisa muncul reaksi yang kuat sekali. Orang bisa berbicara dengan bahasa yang tidak ia kenal, sering menampakkan kekuatan fisik yang luar biasa, pengetahuan akan hal-hal yang tersernbunyi dan akan pikiran orang lain, mengungkapkan kebencian yang luar biasa terhadap semua yang suci, ketidakmampuan untuk berdoa dan gejala yang lain. Kerja Setan yang tinggal dan menempati serta menguasai tubuh manusia sebagai miliknya inilah yang sering disebut a diabolo possideri (kerasukan setan). Kerasukan jenis inilah yang sering disaksikan oleh banyak orang.


Melihat keempat cara Setan menguasai manusia berarti membuka hati akan banyak perbuatan yang selama ini tidak kita sadari scbagai peristiwa "merasuknya" Setan dalam diri kita. Janganlah kita memandang rendah segala bentuk cara Setan – halus maupun kasar -menguasai hidup kita. Memang, dunia cenderung membiarkan diri diikat oleh lblis. Namun, sebagai umat beriman apakah seharusnya kita menuruti dunia mengingat kita bukan anak-anak dunia tetapi anak-anak terang.



G. Eksorsisme


Pengusiran Setan atau eksorsisme adalah bagian tak terpisahkan dan pewartaan Yesus mengenai Kerajaan Allah. Injil Sinoptik menempatkan eksorsisme dalam peristiwa. peristiwa penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus. Ditekankan suatu realitas kejahatan yang berada di balik penderita sakit (lihat peristiwa setanik di Gerasa, Matius 8:28-34:. Markus 5: 1-20; Lukas 8:26-39; orang bisu yang kerasukan, Matius 9:32-33; orang buta sekaligus bisu yang kerasukan, Matius 12:22-37; peristiwa setanik di Kapernaum, Markus 1:21-28; Lukas 4:31-37).

Kisah Para Rasul menceritakan eksorsisme dalam kerangka pelayanan para rasul padajemaat (rnisalnya perempuan yang mempunyai roh tenung, Kisah 16: 16-18; kisah anak-anak Skewa, Kisah 19: 11-17).

Tidak benar bahwa Gereja saat ini tidak mengakui keberadaan Setan atau menghilangkan pengaruh Setan dalam karya keselamatan Allah. Di sana sini muncul perbincangan bagaimana sebenarnya sikap Gereja menghadapi persoalan-persoalan setanik yang banyak menjadi masalah iman umat di mana-mana. Gereja mengakui adanya kekuatan jahat dalam kerangka kedatangan Kerajaan Allah. "Jika Aku mengusir sctan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu" (Matius 12:28; Lukas 11 :20). Pengusiran Setan merupakan bagian dari mujizat-mujizat Yesus, khususnya dalam mukjizat penyembuhan, kasih dan perhatian Allah itu ternyatakan.

Segala mujizat pembebasan dari kuasa jahat hendaknya membawa orang semakin tergantung dan dekat dengan Allah. Hal pokok adalah agar setiap umat berdoa "lepaskanlah kami dari segala yang jahat" (bagian dari doa Bapa Kami, lihat Matius 6: 13). Maka, pentinglah bagi kita untuk memahami apa kata Kitab Suci mengenai Setan dan bagaimana sikap Yesus dalam menghadapinya. Yesus tetap menjadi yang utama dan istimewa bagi pergulatan hidup umat beriman. Manusia hidup dalam dunia berarti manusia hidup dalam peperangan terus-menerus melawan pengaruh Sctan, karena dunia dipahami sebagai "panggung sejarah manusia, yang ditandai oleh kegiatan-kegiatannya, oleh kegagalan dan keberhasilannya yang diimani sebagai ciptaan Allah, yang jatuh dalam perbudakan Setan namun dibebaskan oleh Kristus. Point yang paling penting disini adalah : "iman didalam Yesus Kristus adalah satu-satunya cara eksorsisme!".



V. Penutup :



Melihat kerja Setan dalam diri manusia kita dapat sampai pada pemahaman bahwa Setan adalah makhluk rohani yang mengatasi ruang dan waktu. Kerja Setan tidak terkekang pada tempat masing-masing substansi. Karena itu, ia sangat mudah masuk dan keluar dari manusia maupun binatang (Matius 8:32; Markus 5: 13; Lukas 8:33).
Bila Setan terbebas dari ruang dan waktu, itu berarti ruang gerak Setan sangat luas dan tidak terpahami oleh manusia.

Namun, satu hal yang perlu dipertanyakan adalah mengapa tidak setiap manusia dikuasai oleh mereka? lni berarti ada kekuatan yang terselubung dalam hidup manusia yang membuat mereka tidak begitu saja masuk dan keluar dalam setiap tubuh manusia. Kekuatan yang dimaksud adalah dari Allah. Semakin seseorang hidup dalam Allah, ia pun semakin sulit dikuasai Setan/Iblis karena kuasa Allah sendiri yang memenuhi tubuh dan jiwa orang itu. Namun, tak berarti bahwa orang saleh terbebas dari cengkeraman Iblis. Ada juga orang saleh yang dikuasai Iblis tetapi dalam kerangka penyelanggaraan iIahi, yaitu Allah yang mencintai orang itu ingin berbuat sesuatu. Walaupun demikian, Allah tidak mencobai melebihi kekuatan kita (1 Korintus 10: 13). Setan tidak bisa semena-mena memperlakukan manusia.

Ini berarti "Kekuasaan Setan itu terbatas", karena ia hanya ciptaan belaka (malaikat yang jatuh). Walaupun kuat, dan mempunyai kuasa menguasai manusia dan alam, namun ia tetap saja makhluk: ia tidak dapat menghindarkan kekuatan yang lebih dasyat yaitu Kerajaan Allah. Setan ada di dunia karena kebenciannya terhadap Allah dan ia bekerja melawan Kerajaan Allah.

Manusia dengan kekuatannya sendiri tidak akan mampu melawan kuasa Setan. Kita menyaksikan apa pun alasannya seseorang yang dikuasai Iblis tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri karena yang dihadapi oleh manusia adalah makhluk roh. Ia mampu menguasai tubuh manusia sehingga jiwa manusia seperti terkurung atau dikuasainya, sehingga tubuh tak berdaya. Kita mengenal manusia sebagai kesatuan konstitutif badan dan jiwa. Saat kita menghancurkan badan manusia, jiwa pergi dan tak kembali. Saat Allah mengambil jiwa, tubuh manusia menjadi mayat. Namun, setan tidak berkuasa atas jiwa manusia (Ayub 2:6).

Orang yang kerasukan tak mampu lagi untuk meminta pertolongan Allah. Karenanya ia membutuhkan orang lain untuk menlepaskannya. Pertolongan yang diharapkan adalah agar orang-orang di sekitarnya memohon campur tangan Allah, agar Allah mengampuni dosa orang yang dikuasai dan dan mengusir Setan yang sedang menguasai korbannya. Dengan demikian ia terbebas dari cengkeraman Iblis baik dalam tubuh maupun jiwa.

Dosa Adam yang ditahan dibawah kuasa Setan membuat manusia tidak dapat membangun hubungan pribadi dengan Allah lagi. Keadaan dosa itu adalah keadaan pra-pribadi manusia yang selalu membangun hidup tanpa Tuhan. Dalam konteks ini, dosa Adam menjalar kepada semua orang. Akibat dosa adalah maut. Namun, penebusan Kristus menjadi nyata dalam pembebasan dari kuasa Setan, yaitu pembaharuan kodrat manusia. "Kalau ada yang menyatakan bahwa dosa Adam itu, yang adalah satu dosa menurut asal-usulnya dan diteruskan dengan pembiakan bukan dengan peniruan, dan yang ada dalam masing-masing orang sebagai dosanya sendiri, diambil dengan daya kodrat manusia, atau dengan sarana apa pun yang lain dari pada pahala satu-satunya Pengantara, Tuhan kita Yesus Kristus, yang mendamaikan kita dengan Allah dalam darah-Nya, "menjadi bagi kita kebenaran, kesucian dan penebusan" (1 Korintus 1 :30); atau (kalau ada yang) menyangkal bahwa pahala Kristus Yesus, terkutuklah dia. Sebab :


* Kisah Para Rasul 4:12
LAI TB, Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
KJV, Neither is there salvation in any other : for there is none other name under heaven given among men, whereby we must be saved.
TR, και ουκ εστιν εν αλλω ουδενι η σωτηρια ουτε γαρ ονομα εστιν ετερον υπο τον ουρανον το δεδομενον εν ανθρωποις εν ω δει σωθηναι ημας
Translit. interlinear, kai {tetapi} ouk {tidak} estin {ada} en {didalam} allô {yang lain} oudeni {siapapun} hê sôtêria {keselamatan} oute {juga tidak} gar {sebab} onoma {nama} estin {ada} heteron {lain} hupo {dibawah} ton ouranon {langit} to {yang} dedomenon {telah diberikan} en {diantara} anthrôpois {manusia-manusia} en hô {yang olehnya} dei {harus} sôthênai {diselamatkan} hêmas {kita}


Maka, dikatakan: "Lihatlah Anak Domba Allah, Iihatlah yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1 :29). Dan ini: "Kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus (Galatia 3:27).

Setiap orang percaya mengimani bahwa melalui Kristus, kekuatan Setan sudah dihancurkan. Dan bahaya dari Setan dilarutkan dalam harmoni iman dalam Tuhan Yesus Kristus. Setan dapat berusaha dengan susah payah tetapi tidak dapat mengalahkan murid-murid Kristus. Setan memang bisa datang dan mencobai sernua hamba-hamba Allah. Tetapi dengan keteguhan dalam iman, mereka akan bertahan dan Setan lari dari rnereka karena ia tidak dapat menemukanjalan masuk, Maka, ia akan pergi lagi mencari yang kosong (yang tidak beriman), yang di dalamnya Setan dapat menemukan pintu rnasuk untuk dapat menjadi tempat tinggalnya. Setiap orang yang tidak mengakui bahwa Yesus Kristus mennjadi daging (inkarnasi), mereka adalah "anti-Kristus".

Allah berkuasa atas segala kuasa jahat setan-setan. Kita mengenal Allah secara penuh dalam diri Tuhan Yesus Kristus. "Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya, Allah berkenan mewahyukan diri-Nya dan memaklumkan rahasia kehendak-Nya; berkat rahasia itu manusia dapat menghadap Bapa melalui Yesus Kristus, Sang Firman yang menjadi daging. Melalui Alkitab kita mengenal Allah dalam diri Tuhan Yesus sebagai yang berkuasa atas segala kuasa jahat. Orang yang sakit karena dikuasai Setan disembuhkanNya.

Kita melihat dalam Alkitab bagaimana kata-kata Yesus (Markus 1:27) mempunyai daya dan kuasa di dalam diri-Nya sendiri. Juga bagaimana kata-kata para muridNya berdaya kuasa ilahi "didalam nama Tuhan Yesus Kristus". Beberapa kata Yesus yang penuh kuasa itu dapat dilihat pada ungkapan berikut ini.

•"Enyahlah lblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti" (Matius 4: II).

• "Diam, keluarlah dari padanya!" (Markus 1 :25).

• "Hai engkau roh jahat keluar dari orang ini!" (Markus 5:8 ).

• "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!" (Markus 9:25).

Dan masih banyak contoh lainnya...


Dengan demikian, meskipun kita tahu bahwa Setan mempunyai kuasa, masih ada kuasa yang jauh lebih besar dari mereka. Ia Allah yang adalah Sang Pencipta, Penguasa langit dan bumi dan seluruh ciptaan. Bersama Dia kita memperoleh kekuatan dalam segala peperangan rohani melawan kuasa-kuasa Setan. Bersama Yesus Kristus Sang Juruselamat, kita memperoleh kemenangan.



Amin


Blessings in Christ,
BP

Tidak ada komentar: