Sabtu, 27 Juni 2009

Eksorsisme Nicola Aubrey,

Eksorsisme Nicola Aubrey,
oleh Father Michael Müller, C.S.S.R. (kisah nyata / true story)
Sungguh suatu kenyataan yang luar biasa bahwa, sebagaimana setan menggunakan Martin Luther, seorang rahib yang ingkar, demi merendahkan Misa Kudus dan menyangkal Kehadiran Nyata, sedemikan pula Allah dapat menggunakan kekuatan setan sebagai pembuktian kehadiranNya yang nyata. Allah berulang kali secara terbuka memaksa setan untuk menyatakan kepercayaannya tentang kehadiranNya yang nyata, untuk mengacaukan para bidaah akibat kesesatan mereka, dan menaklukkan dirinya (setan) di hadapan Allah dalam rupa Sakramen Maha Kudus.

Untuk maksud inilah Allah telah mengijinkan seorang wanita yang bernama Nicola Aubrey, seorang yang inosen/tak bersalah menjadi dikuasai/dirasuki oleh Beelzebul dan 29 kekuatan jahat lainnya. Penguasaan ini terjadi 08/Nov/1565 dan berakhir hingga 08/Feb/1566.

Orang tuanya membawa Nicola kepada Romo de Motta, seorang Imam yang saleh di Vervins, agar beliau dapat mengusir setan melalui eksorsisme sesuai Gereja Katholik. Rm.de Motta telah mencoba beberapa kali mengusir kekuatan jahat dengan menggunakan relikwi salib suci, namun tidak berhasil; Setan tidak dapat diusir. Akhirnya, diinspirasikan oleh Roh Kudus, beliau memutuskan untuk mengusir setan dengan kehadiran Sakramen Tubuh dan Darah Kristus. Sementara Nicola terbaring dalam keadaan mati suri, Rm.de Motta meletakkan Sakramen Maha Kudus di bibir Nicola, dan seketika daya kekuatan jahat dipatahkan; Nicola kembali sadar dan dapat menerima komuni kudus dengan segenap tanda devosi. Segera setelah Nicola dapat menerima Komuni Kudus, wajahnya menjadi cerah dan cantik sebagaimana raut wajah seorang malaikat, dan semua yang menyaksikannya diliputi sukacita dan keheranan, dan mereka bersyukur memuji Allah dari hati mereka yang terdalam.

Dengan seijin Allah, setan datang kembali dan merasuki Nicola lagi.

Ketika keadaan penguasaan setan atas Nicola diketahui orang banyak, beberapa orang pengkotbah Calvinis bersama pengikutnya datang, untuk "menyingkap kebohongan Paus" kata mereka. Saat mereka masuk, setan memberi salam sambil mengejek mereka, menyebut nama2 mereka dan mengatakan bahwa mereka telah datang karena ketaatan pada setan. Salah seorang pengkotbah membuka buku doa Protestannya dan mulai membaca dengan wajah yang sungguh khidmat. Setan mentertawakannya, dan menunjukkan mimik muka seperti komik, setan berkata: "Ho ho! Teman-teman baikku; apakah engkau ingin mengusir aku dengan doa2 dan pujianmu? Apakah kamu pikir hal itu akan menyakiti aku ? Tidak tahukah kamu bahwa doa pujian itu milikku ? Akulah yang telah membantu untuk menggubahnya !"

"Aku akan mengusirmu dalam nama Tuhan," kata pengkotbah itu sungguh2.

"Kamu..!" kata setan, mengejek. "Kamu tidak akan mengusir aku baik dalam nama Tuhan atau dalam nama setan. Apakah kamu pernah mendengar ada setan yang satu mengusir setan yang lain?"

"Aku bukan setan." kata pengkotbah itu dengan marah, "Aku adalah pelayan Kristus".

"Seorang pelayan Kristus, tentu saja!" kata setan sambil menyeringai. "Tahukah kamu! Kukatakan padamu bahwa kamu lebih buruk daripada aku. Aku percaya, sedangkan kamu tidak mau percaya. Apakah kamu mengira bahwa kamu dapat mengusir aku dari tubuh orang sialan ini? Ha! Pergilah dulu dan usir setan2 dari dalam hatimu sendiri !"

Pengkotbah itu hendak pergi, ia merasa tidak senang. Ketika berjalan keluar, ia berkata seraya menatap ke atas, "O Tuhan, aku berdoa padaMu, tolonglah anakmu yang malang ini!"

"Dan aku berdoa, Lucifer," teriak setan, "agar pengkotbah ini tidak akan pernah meninggalkanmu (Lucifer), tetapi semoga ia tetap memujamu dengan segenap kekuatannya, seperti yang dilakukannya saat ini. Pengkotbah, pergilah selesaikan tugas2mu sekarang. Kalian semua milikku, dan akulah tuanmu".

Saat Romo de Motta tiba, beberapa orang Protestan segera pergi - mereka telah melihat dan mendengar lebih dari yang mereka inginkan. Yang lainnya, bagaimanapun, tetap tinggal; dan amatlah dahsyat terror yang mereka terima ketika mereka melihat bagaimana setan menggeliat dan berteriak dalam kengerian, ketika Sakramen Maha Kudus dibawa dekat pada setan. Akhirnya kekuatan jahat itu pergi, meninggalkan Nicola dalam keadaan tak sadar.
Sementara Nicola dalam keadaan ini, beberapa pengkotbah mencoba membuka mata Nicola, namun mereka tak dapat melakukannya. Romo kemudian meletakkan Sakramen Maha Kudus di bibir Nicola; dan seketika ia kembali sadar.

Romo de Motta kemudian berpaling kepada para pengkotbah yang keheranan, dan berkata: "Pergilah sekarang, kalian para pengkotbah Injil baru; pergilah dan kabarkan kemana saja apa yang telah kalian lihat dan dengar. Janganlah lagi menyangkali bahwa Tuhan kita Yesus Kristus sungguh2 ada dan nyata hadir dalam Sakramen Mahakudus di altar. Pergilah sekarang, dan jangan membiarkan wibawa hormat manusia menghalang-halangimu dari menyatakan kebenaran".

Selama beberapa hari eksorsisme berikutnya, setan dipaksa untuk mengakui bahwa ia memang tidak diusir di Vervins, dan bahwa ia membawa bersamanya 29 setan2 lain diantaranya 3 iblis yang berkuasa : Cerberus, Astaroth dan Legio.

Pada hari ke 3 di bulan Januari tahun 1556, bapa Uskup tiba di Vervins, dan memulai eksorsisme di Gereja, di tengah kehadiran umat yang amat banyak.

"Saya perintahkan engkau, dalam nama dan kekuatan dari kehadiran nyata Tuhan kami dalam Sakramen Maha Kudus, untuk segera enyah." demikian kata bapa Uskup kepada setan dalam suaran yang khidmat.

Setan akhirnya diusir, untuk kedua kalinya berkat kehadiran Sakramen Ekaristi. Saat pergi, setan melumpuhkan tangan kiri dan kaki kanan Nicola, dan juga membuat tangan kirinya lebih panjang dari tangan kanan; dan tidak ada kekuatan di bumi yang dapat menyembuhkan keadaan yang aneh ini, hingga beberapa minggu kemudian ketika setan akirnya telah dienyahkan dengan sempurna dan tidak dapat kembali lagi.

Nicola kemudian dibawa ke perayaan peziarahan Bunda Maria dari Liesse, khususnya karena setan sepertinya amat takut terhadap tempat itu.

Hari berikutnya Rm.de Motta memulai eksorsisme di Gereja Bunda Maria daria Liesse, di tengah kehadiran umat yang besar.

Romo memegang Sakramen MahaKudus dalam tangannya dan menunjukkanNya pada iblis, sambil berkata "Aku perintahkan engkau, dalam nama Tuhan yang hidup, Emmanuel yang Agung yang hadir di sini, dan yang di dalamNya engkau percaya".

"Ah, ya!" kata setan, "Aku percaya padaNya," dan setan berteriak kesakitan lagi ketika mengatakan pengakuannya, karena ia disiksa oleh kekuatan Ilahi.

"Aku perintahkan engkau, oleh karena NamaNya." kata Imam. "untuk meninggalkan tubuh ini segera"

Dengan kata2 ini, dan khususnya dengan kehadiran Sakramen Ekaristi, setan menderita siksaan hebat yang sangat menakutkan. Suatu saat tubuh Nicola berputar menggelinding seperti bola, lalu kembali tubuhnya membengkak sangat menakutkan.
Suatu ketika wajahnya memanjang dengan aneh, lalu melebar sekali dan terkadang berwarna merah padam dan terkadang berbintik-bintik seperti katak.

Imam masih meneruskan untuk mendesak dan menyiksa setan. "Roh yang terkutuk" teriaknya, "Aku perintahkan engkau, dalam Nama dan oleh kehadiran nyata dari Tuhan kita Yesus Kristus di sini dalam Sakramen Maha Kudus, untuk segera enyah dari tubuh makhluk yang malang ini".

"Ah ya!" jerit setan, melengking liar, "26 dari teman2ku akan segera pergi saat ini, karena mereka dipaksa berbuat demikian".


Para jemaat yang hadir kini mulai berdoa dengan penuh semangat. Tiba2 anggota badan Nicola mulai retak, seperti tulang2 dalam tubuhnya mulai patah, semacam wabah asap/uap keluar dari mulutnya, dan 26 roh jahat meninggalkan tubuh Nicola, tidak pernah kembali lagi.

Lalu Nicola jatuh pingsan, dimana ia hanya dapat disadarkan dengan Sakramen Maha Kudus. Ketika dipulihkan dan menerima sakramen Ekaristi, raut wajah Nicola bercahaya seperti wajah seorang malaikat.

Imam masih meneruskan mendesak setan, dan menggunakan semua harta pusaka gereja untuk mengusirnya.

"Aku tidak akan pergi, kecuali diperintahkan oleh Uskup dari Leon" kata setan dengan marah.

Lalu Nicola dibawa ke Pierrepont, dimana satu iblis bernama Legio, diusir oleh kehadiran Sakramen Maha Kudus.

Pagi hari berikutnya Nicola dibawa ke Gereja. Dengan menakutkan ia dibawa keluar rumah, ketika setan merasukinya lagi.

Uskup yang diminta untuk pengusiran dalam Nicola, mempersiapkan dirinya untuk tugas yang berat ini dengan berdoa dan berpuasa, dan mengerjakan perbuatan2 silih lainnya.

Saat kedatangan Nicola di Gereja, eksorsisme dimulai. "Berapa diantaramu yang ada dalam tubuh ini?" tanya bapa Uskup.

"Kami bertiga" jawab roh jahat itu.

"Apa nama2 kalian?"

"Beelzebub, Cerberus, dan Astaroth."

"Apa yang terjadi pada yang lainnya? tanya bapa Uskup.

"Mereka sudah dienyahkan" jawab setan.

"Siapa yang mengusir mereka?"

"Ha!" teriak setan, menggertakkan giginya. "itulah Dia yang engkau pegang dalam tanganmu, di sana dalam Patena". Setan menunjuk Tuhan kita dalam Sakramen Maha Kudus.

Bapa Uskup lalu memegang Sakramen Maha Kudus ke dekat wajah Nicola. Setan menggeliat dan berteriak penuh kengerian. "Ah. ya! Aku akan pergi, aku akan pergi!" ia *****ik tertawa, "tetapi aku akan kembali".

Segera tubuh Nicola menjadi kaku dan tak bergerak seperti batu marmer. Bapa Uskup lalu menyentuhkan bibirnya dengan Sakramen Maha Kudus dan detik itu juga ia segera sadar sepenuhnya. Nicola menerima Komuni Kudus dan air mukanya sekarang bercahaya memancarkan kecantikan Ilahi.

Hari berikutnya Nicola dibawa kembali ke Gereja, dan eksorsisme dimulai lagi seperti biasa.

Bapa Uskup memegang Sakramen Ekaristi dalam tangannya, mendekatkan pada wajah Nicola dan berkata:

"Aku perintahkan engkau dalam nama Allah yang hidup, dan dengan kehadiran Yesus Kristus Tuhan kita yang nyata di sini dalam Sakramen di altar, agar engkau segera enyah dari tubuh ciptaan Tuhan ini dan tak pernah kembali".

"Tidak, tidak" teriak setan, "Aku tidak akan pergi. Waktuku belum tiba".


"Aku perintahkan engkau untuk pergi, enyahlah, roh tercela, terkutuk! Pergilah!" dan bapa Uskup memegang Sakramen Maha Kudus dekat wajah Nicola.

"Stop, stop!" jerit setan; "biarkan aku pergi! Aku akan pergi - tetapi aku akan kembali". Segera Nicola terjatuh dengan tawa yang mengerikan. Suatu asap hitam keluar dari mulutnya dan ia jatuh pingsan lagi.

Selama Nicola tinggal di Leon, ia dengan hati-hati dipelajari oleh para psikiater Katolik dan Protestan. Tangan kirinya, yang telah dilumpuhkan oleh setan, didapati mati rasa. Para dokter menggores lengannya dengan pisau tajam, membakar dengan api, menusuk dengan jarum dan paku pada jari2 tangannya, tetapi Nicola tidak merasa sakit; tangannya telah mati rasa.
Suatu ketika Nicola sedang berbaring dalam keadaan mati suri, para dokter memberinya semacam roti yang dicelupkan ke dalam anggur (seperti yang disebut kaum Protestan sebagai komuni mereka atau Perjamuan Kudus), mereka menyeka bibrnya dengan kasar, meeka memercikkan air pada wajahnya, mereka menusuk lidahnya hingga darah keluar; mereka mencoba segala cara untuk membagunkan Nicola, namun sia-sia!
Tubuh Nicola tetap diam dan tak bergerak seperti patung marmer. Akhirnya Imam menyentuhkan Sakramen Maha Kudus ke bibir Nicola dan seketika ia kembali sadar sepenuhnya dan mulai memuji Tuhan.

Mukjizat ini sangat jelas, sangat gamblang, hingga seorang dokter yang tadinya Calvinis fanatik, segera memperbaiki kesalahannya, dan menjadi Katholik.

Beberapa kali, juga kaum Protestan menyentuhkan hosti yang belum dikonsekrasi ke wajah Nicola, yang mana konsekwensinya adalah hanya roti, tidak berpengaruh sedikitpun bagi setan, malah ia melecehkan usaha mereka.

Pada tanggal 27 Januari, bapa Uskup, setelah berjalan dalam prosesi yang hikmat dengan para rahib dan umat, memulai exorsisme di Gereja, dengan kehadiran banyak jemaat Protestan dan Katolik.

Bapa Uskup sekarang memegang Sakramen Maha Kudus dekat ke wajah Nicola. Tiba-tiba suatu teriakan yang liar dan aneh terdengar nyaring di udara - suatu asap hitam pekat keluar dari mulut Nicola. Setan Astaroth telah dienyahkan selamanya.

Selama eksorsisme yang berlangsung tanggal 1 Feb, bapa Uskup mengatakan:

"O roh yang terkutuk! Oleh karena bukan doa, atau Injil Suci ataupun eksorsisme oleh Gereja, atau relikwi suci, dapat memaksamu untuk pergi, saya sekarang akan menunjukkan padamu Tuhan dan Junjungan kami, dan dengan kuasaNya saya perintahkan engkau"

Selama eksorsisme yang dilangsungkan setelah Misa, bapa Uskup memegang Sakramen Maha Kudus dalam tangannya dan berkata : "O roh yang terkutuk, musuh besar dari Allah yang maha Kuasa! Aku perintahkan engkau, oleh Darah Yesus Kristus yang Maha Mulia hadir di sini, agar enyah dari wanita malang ini! Enyahlah hai terkutuk ke dalam api neraka yang kekal!"

Saat kata2 ini diucapkan, dan khususnya dengan kehadiran Sakramen Maha Kudus, setan menjadi sangat takut dan kesakitan dan penampilan Nicola menjadi seram dan memberontak, hingga orang2 memalingkan mata mereka penuh ketakutan. Akhirnya suatu keluhan berat terdengar, dan sutau awan dari asap hitam keluar dari mulut Nicola, Cerberus telah dienyahkan.

Lalu Nicola jatuh lagi dalam mati suri dan ia dapat disadarkan kembali hanya oleh kehadiran Sakramen Ekaristi.

Selama eksorsisme, yang berlangsung di hari ketujuh bulan Februari, Uskup mengatakan pada setan:

"Katakan padaku, mengapa engkau merasuki tubuh wanita Katolik yang jujur dan berbudi luhur ini ?"

"Aku melakukannya atas ijin Allah. Aku telah dapat menguasai dia akibat dosa-dosa banyak orang. Aku melakukannya untuk menunjukkan kepada para pengikut Calvinis ku bahwa mereka adalah roh jahat yang dapat mengambil kuasa atas manusia jika Allah mengijinkannya. Aku tahu mereka tak ingin mempercayai ini; namun aku akan menunjukkan kepada mereka bahwa akulah roh jahat. Aku telah merasuki makhluk ini agar mereka bertobat, atau agar makin mengeraskan hati mereka dalam dosa2 mereka; dan melalui kurban berdarah, akau akan melakukan karya2ku".

Jawaban ini menakutkan hati tiap orang yang mendengarnya dengan horor. "Ya" jawab bapa Uskup dengan khidmat, "Allah menginginkan persatuan setiap orang hanya dalam iman yang kudus. Karena hanya ada satu Allah, maka hanya ada satu agama yang benar. Agama seperti yang telah diciptakan kaum protestan hanyalah suatu olok-olok yang palsu. Ajaran ini pasti hancur. Agama yang didirikan oleh Tuhan kita Yesus Kristus adalah satu-satunya yang sejati; hanya itu yang akan bertahan sampai kekal. Agama ini dimaksudkan untuk persatuan semua umat manusia dalam rangkulan pengorbanannya, agar hanya ada satu kawanan dengan satu gembala. Gembala Ilahi inilah Tuhan kita Yesus Kristus, yakni kepala yang tak nampak dari Gereja Katolik yang Kudus. yang pemimpin nyatanya adalah Bapa Suci - Paus penerus St.Petrus".

Setan berdiam diri - dia dipermalukan di hadapan orang banyak. Setan sekali lagi dienyahkan oleh kehadiran Sakramen Maha Kudus.

Pada sore harinya, setan mulai menangis: "Ah! Ha! Kalian pikir bahwa kalian dapat mengusir aku dengan cara ini. Kalian tidak memiliki prosedur kehadiran Uskup yang benar. Di manakah para diakon dan prodiakon? Di manakah para hakim agung? Di mana kepala hakim, yang telah ketakutan karena ucapannya malam itu, di penjara ? Di manakah para penagih kerajaan ? Di mana para pengacara dan penasihat ? Di mana juru tulis pengadilan ? (Setan menyebutkan nama mereka masing2) "Aku tidak akan pergi sampai mereka semua hadir. Jika aku harus pergi sekarang, apa bukti yang dapat kalian berikan pada raja atas segala sesuatu yang telah terjadi? Kalian pikir orang akan mempercayaimu demikian saja? Tidak, tidak! Akan banyak yang mengajukan keberatan2. Pengakuan dan
kesaksian dari orang2 & penduduk setempat bobotnya rendah. Adalah penyiksaan bagiku bahwa aku harus memberitahu padamu apa yang harus kalian lakukan. Aku dipaksa untuk melakukannya. Ha! Terkutuklah jam disaat pertama aku menguasai orang sial ini".

"Aku menemukan sedikit kesenangan dari ocehanmu," jawab bapa Uskup; "Ada cukup banyak saksi di sini. Mereka yang kau sebutkan tidaklah dibutuhkan.
Enyah! lalu berikan kemuliaan bagi Tuhan. Pergilah - ke dalam kobaran api neraka!"

"Ya, aku akan pergi, namun tidak hari ini. Aku tahu pasti aku harus pergi. Kalimatku telah berlalu; aku dipaksa untuk pergi"

"Aku tidak perduli pada ocehanmu", kata bapa Uskup, "Aku dapat mengusirmu dengan kuasa dari Allah; dengan darah yang Maha Mulia dari Tuhan kita Yesus Kristus".

"Ya, aku harus taat padamu", teriak setan dengan liar. "Sangat menyakitkan bagiku untuk memberi padamu hormat ini".

Bapa Uskup sekarang mengangkat Sakramen Maha Kudus dalam tangannya, dan memegangnya dekat dengan wajah Nicola.

Akhirnya setan dipaksa untuk pergi sekali lagi.

Pagi berikutnya, setelah prosesi selesai, Kurban Misa Kudus dirayakan seperti biasanya.
Selama konsekrasi, Nicola diangkat ke udara setinggi 6 kaki (sekitar 180 cm) sebanyak 2-kali, dan dijatuhkan dengan keras ke lantai. Saat Uskup, sejenak sebelum Bapa Kami, mengambil Hosti sekali lagi dalam tangannya dan mengangkat hosti beserta piala, Nicole diangkat lagi ke udara, dengan 15 orang pria yang menahannya setinggi 6 kaki, dan setelah beberapa waktu ia jatuh dengan keras ke lantai.

Pada saat ini, semua yang hadir dipenuhi teror yang mengerikan. Seorang Jerman Protestan bernama Voske jatuh berlutut, berlinang air mata; iapun bertobat.

"Ah!" kata Voske. "Aku sekarang percaya penuh bahwa setan sungguh dapat menguasai makhluk yang malang. Aku percaya bahwa sungguh2 hanyalah Tubuh dan Darah Kristus yang dapat mengusir setan. Aku sungguh percaya. Aku tidak akan lagi menjadi Prostestan".

Selesai Misa, eksorsisme dimulai seperti biasanya.
"Sekarang, akhirnya," kata bapa Uskup, "engkau harus pergi. Pergilah, roh jahat!"
"Ya," kata setan, "benar bahwa aku harus pergi, tapi belum saatnya. Aku tidak akan pergi sebelum waktunya sejak aku menguasai orang celaka ini"

Akhirnya Uskup mengambil Hosti Kudus dalam tangannya dan berkata: "Dalam nama Allah Tritunggal termulia: Bapa, Putera dan Roh Kudus - dalam nama Tubuh Kritus yang hadir di sini - aku perintahkan engkau, roh jahat, enyahlah".

"Ya, ya, itu benar!" teriak setan dengan liar: "benarlah, Itu adalah Tubuh dan Darah Kristus. Aku harus mengakuinya, karena aku dipaksa untuk melakukannya. Ha! Sangat menyakitkan bagiku untuk mengakuinya, tapi aku harus. Aku mengatakan yang benar hanya jika aku dipaksa melakukannya. Kebenaran bukan dari aku. Kebenaran datang dari Allah Tuhanku dan Majikanku. Aku telah dapat merasuki tubuh ini atas seijinNya.

Bapa Uskup sekarang memegang Hosti Kudus dalam tangannya dekat ke wajah Nicola. Setan menggeliat dalam kesakitan yang mengerikan. Ia berusaha dengan segala cara untuk menghindari kehadiran Tuhan Yesus dalam Sakramen Maha Kudus. Akhirnya suatu asap hitam yang panjang keluar dari mulut Nicola. Iapun jatuh tak sadarkan diri dan sekali lagi dapat disadarkan hanya dengan kehadiran Sakramen maha Kudus.

Pada tanggal 8 Feb., hari yang ditetapkan Allah dimana setan harus meninggalkan Nicola selama-lamanya, akhirnya tiba. Setelah prosesi yang hikmat, bapa Uskup memulai eksorsisme yang terakhir.

"Aku tidak akan bertanya lagi kepadamu," kata bapa Uskup pada setan, "ketika engkau berniat pergi; aku akan memaksa mu keluar segera dengan kuasa dari Allah yang hidup dan tubuh dan darah termulia Yesus Kristus, Putera terkasihNya, disini hadir dalam Sakramen di Altar".

"Ha! Ya", jerit setan: "Aku mengakui bahwa Putera Allah sungguh hadir di sini. Ia adalah Tuhan dan Majikanku. Sangat menyiksa bagiku untuk mengakuinya, namun aku dipaksa untuk melakukan ini." Lalu setan mengulanginya beberapa kali, dengan teriakan yang nyaring dan aneh: "Ya benar, aku harus mengakuinya. Aku dipaksa untuk keluar, oleh kuasa Tubuh Kristus yang hadir di sini. Aku harus - aku harus pergi. Aku sangat tersiksa karena harus pergi demikian cepat, dan aku harus mengakui kebenaran ini. Tetapi kebenaran ini bukan dari aku; kebenaran ini datang dari Tuhanku dan Majikanku, yang telah mengirim aku kemari, dan yang telah memerintahkan dan memaksa aku untuk memberi kesaksian akan kebenaran ini di depan khalayak."

Bapa Uskup lalu mengambil Sakramen Maha Kudus dalam tangannya dan meninggikanNya lalu berkata dengan khidmat: "O engkau yang jahat, roh yang tercemar, Beelzebub ! Engkau musuh besar Allah yang kekal! Perhatikanlah, hadir di sini, Tubuh dan Darah dari Tuhan kita Yesus Kristus, Tuhan dan Junjungan kita. Aku mendesakmu, dalam nama dan kuasa dari Tuhan dan Penyelamat kita Yesus Kristus, sungguh Allah sungguh manusia, yang hadir di sini; aku perintahkan engkau segera pergi untuk selama-lamanya dari ciptaan Allah ini. Pergilah ke tempat terdalam dari neraka, disana untuk tersiksa selama-lamanya. Pergilah, roh yang tercemar, pergilah - perhatikan di sini Tuhan dan Allahmu !".

Melalui kata2 khidmat ini, dan di depan Sakramen Kudus Allah, tubuh wanita malang yang dirasuki itu menggeliat ketakutan. Anggota2 tubuhnya retak seolah tiap2 tulangnya patah. Kelima belas pria dewasa yang kuat menahannya dengan susah payah. Mereka terhuyung-huyung dari satu sisi ke sisi yang lain, sehingga mereka bersimbah peluh. Setan mencoba menghindat dari kehadiran Tuhan Allah dalam Sakramen Maha Kudus. Mulut Nicola terbuka lebar, lidahnya menjulur panjang melewati dagunya, wajahnya membengkak dan rautnya menyimpang aneh sangat menakutkan.
Warna tubuhnya berubah-ubahnya dari kuning menjadi hijau, dan malah menjadi abu-abu atau biru, sehingga ia tidak lagi nampak serupa seorang manusia; ia lebih nampak sebagai inkarnasi setan yang mengerikan. Seluruh yang hadir tercekam dalam teror, khususnya ketika mereka mendengar jerit tangis setan yang menakutkan, terdengar seperti raungan nyaring seekor kerbau liar.


Merekapun jatuh berlutut, berlinang air mata, menangis: "Yesus, kasihanilah kami!"

Bapa Uskup terus mendesak setan. Akhirnya roh jahat itu pergi dan Nicola terjatuh tak sadarkan diri ke tangan para penahannya. Dia masih shock dan trauma. Saat itu dalam kondisi demikian ia dipertunjukkan kepada para hakim, dan kepada segenap yang hadir, ia telah berputar menggelinding seperti bola.
Bapa Uskup pun berlutut untuk memberikan Sakramen Maha Kudus, seperti biasanya. Namun lihat! Tiba2 setan itu kembali, dengan amarah yang liar, berusaha membekukan tangan Uskup dan malah mencoba merebut Sakramen itu. Bapa Uskup berusaha mengelak; Nicola terangkat ke udara dan Uskup bangkit berdiri, terkejut dan tergetar oleh teror hingga pucat pasi.

Namun Uskup yang baik itu mengumpulkan segenap keberaniannya; ia mengejar si setan, memegang Sakramen Maha Kudus dalam tangannya, sampai suatu jarak dengan setan, maka diliputi kuasa Tubuh Kristus Tuhan kita, keluarlah dari mulut Nicola asap pekat dan kilat menyambar disertai guntur.


Sejurus kemudian, setan telah dipaksa enyah selama-lamanya, pada Jum'at sore itu tepat jam tiga, pada hari dan jam yang sama ketika Kristus Tuhan kita mengalahkan kekuasaan neraka oleh KematianNya yang menyelamatkan.

Nicola sekarang telah dipulihkan dengan sempurna, ia dapat menggerakkan tangan kirinya dengan mudah. Ia jatuh berlutut, bersyukur dan memuji Allah, dan berterimakasih kepada bapa Uskup atas segala yang telah diberikannya kepada Nicola.

Para umat yang hadir menangis dalam sukacita dan menyanyikan kidung pujian dan syukur dalam hormat kepada Allah dalam Sakaramen Maha Kudus.

Di segenap penjuru kota terdengar teriakan: "Oh, mukjizat yang luar biasa! Oh, terimakasih dan syukur pada Tuhan, bahwa aku menyaksikannya! Siapakah yang sekarang dapat meragukan kehadiran Tuhan kita Yesus Kristus yang nyata dalam Sakramen di Altar yang kudus!"

Banyak orang Protestan juga berkata: "Sekarang aku percaya pada kehadiran Kristus Tuhan kita dalam Sakramen Maha Kudus; aku telah menyaksikannya dengan mataku sendiri! Aku tak akan menjadi calvinis lagi. Terkutuklah mereka yang telah menyesatkan aku! Oh, sekarang aku dapat mengerti kemuliaan dalam Kurban Misa yang Kudus!"

"Te Deum" yang khidmat dinyanyikan; meriah suara organ bergemuruh, dan lonceng Gereja bersahutan dibunyikan, genta kegembiraan.

Segenap penduduk kota diliputi damai dan sukacita.

Sungguh suatu kenyataan yang luar biasa bahwa, sebagaimana setan menggunakan Martin Luther, seorang rahib yang ingkar, demi merendahkan Misa Kudus dan menyangkal Kehadiran Nyata, sedemikan pula Allah dapat menggunakan kekuatan setan sebagai pembuktian kehadiranNya yang nyata. Allah berulang kali secara terbuka memaksa setan untuk menyatakan kepercayaannya tentang kehadiranNya yang nyata, untuk mengacaukan para bidaah akibat kesesatan mereka, dan menaklukkan dirinya (setan) di hadapan Allah dalam rupa Sakramen Maha Kudus.

Untuk maksud inilah Allah telah mengijinkan seorang wanita yang bernama Nicola Aubrey, seorang yang inosen/tak bersalah menjadi dikuasai/dirasuki oleh Beelzebul dan 29 kekuatan jahat lainnya. Penguasaan ini terjadi 08/Nov/1565 dan berakhir hingga 08/Feb/1566.

Orang tuanya membawa Nicola kepada Romo de Motta, seorang Imam yang saleh di Vervins, agar beliau dapat mengusir setan melalui eksorsisme sesuai Gereja Katholik. Rm.de Motta telah mencoba beberapa kali mengusir kekuatan jahat dengan menggunakan relikwi salib suci, namun tidak berhasil; Setan tidak dapat diusir. Akhirnya, diinspirasikan oleh Roh Kudus, beliau memutuskan untuk mengusir setan dengan kehadiran Sakramen Tubuh dan Darah Kristus. Sementara Nicola terbaring dalam keadaan mati suri, Rm.de Motta meletakkan Sakramen Maha Kudus di bibir Nicola, dan seketika daya kekuatan jahat dipatahkan; Nicola kembali sadar dan dapat menerima komuni kudus dengan segenap tanda devosi. Segera setelah Nicola dapat menerima Komuni Kudus, wajahnya menjadi cerah dan cantik sebagaimana raut wajah seorang malaikat, dan semua yang menyaksikannya diliputi sukacita dan keheranan, dan mereka bersyukur memuji Allah dari hati mereka yang terdalam.

Dengan seijin Allah, setan datang kembali dan merasuki Nicola lagi.

Ketika keadaan penguasaan setan atas Nicola diketahui orang banyak, beberapa orang pengkotbah Calvinis bersama pengikutnya datang, untuk "menyingkap kebohongan Paus" kata mereka. Saat mereka masuk, setan memberi salam sambil mengejek mereka, menyebut nama2 mereka dan mengatakan bahwa mereka telah datang karena ketaatan pada setan. Salah seorang pengkotbah membuka buku doa Protestannya dan mulai membaca dengan wajah yang sungguh khidmat. Setan mentertawakannya, dan menunjukkan mimik muka seperti komik, setan berkata: "Ho ho! Teman-teman baikku; apakah engkau ingin mengusir aku dengan doa2 dan pujianmu? Apakah kamu pikir hal itu akan menyakiti aku ? Tidak tahukah kamu bahwa doa pujian itu milikku ? Akulah yang telah membantu untuk menggubahnya !"

"Aku akan mengusirmu dalam nama Tuhan," kata pengkotbah itu sungguh2.

"Kamu..!" kata setan, mengejek. "Kamu tidak akan mengusir aku baik dalam nama Tuhan atau dalam nama setan. Apakah kamu pernah mendengar ada setan yang satu mengusir setan yang lain?"

"Aku bukan setan." kata pengkotbah itu dengan marah, "Aku adalah pelayan Kristus".

"Seorang pelayan Kristus, tentu saja!" kata setan sambil menyeringai. "Tahukah kamu! Kukatakan padamu bahwa kamu lebih buruk daripada aku. Aku percaya, sedangkan kamu tidak mau percaya. Apakah kamu mengira bahwa kamu dapat mengusir aku dari tubuh orang sialan ini? Ha! Pergilah dulu dan usir setan2 dari dalam hatimu sendiri !"

Pengkotbah itu hendak pergi, ia merasa tidak senang. Ketika berjalan keluar, ia berkata seraya menatap ke atas, "O Tuhan, aku berdoa padaMu, tolonglah anakmu yang malang ini!"

"Dan aku berdoa, Lucifer," teriak setan, "agar pengkotbah ini tidak akan pernah meninggalkanmu (Lucifer), tetapi semoga ia tetap memujamu dengan segenap kekuatannya, seperti yang dilakukannya saat ini. Pengkotbah, pergilah selesaikan tugas2mu sekarang. Kalian semua milikku, dan akulah tuanmu".

Saat Romo de Motta tiba, beberapa orang Protestan segera pergi - mereka telah melihat dan mendengar lebih dari yang mereka inginkan. Yang lainnya, bagaimanapun, tetap tinggal; dan amatlah dahsyat terror yang mereka terima ketika mereka melihat bagaimana setan menggeliat dan berteriak dalam kengerian, ketika Sakramen Maha Kudus dibawa dekat pada setan. Akhirnya kekuatan jahat itu pergi, meninggalkan Nicola dalam keadaan tak sadar.
Sementara Nicola dalam keadaan ini, beberapa pengkotbah mencoba membuka mata Nicola, namun mereka tak dapat melakukannya. Romo kemudian meletakkan Sakramen Maha Kudus di bibir Nicola; dan seketika ia kembali sadar.

Romo de Motta kemudian berpaling kepada para pengkotbah yang keheranan, dan berkata: "Pergilah sekarang, kalian para pengkotbah Injil baru; pergilah dan kabarkan kemana saja apa yang telah kalian lihat dan dengar. Janganlah lagi menyangkali bahwa Tuhan kita Yesus Kristus sungguh2 ada dan nyata hadir dalam Sakramen Mahakudus di altar. Pergilah sekarang, dan jangan membiarkan wibawa hormat manusia menghalang-halangimu dari menyatakan kebenaran".

Selama beberapa hari eksorsisme berikutnya, setan dipaksa untuk mengakui bahwa ia memang tidak diusir di Vervins, dan bahwa ia membawa bersamanya 29 setan2 lain diantaranya 3 iblis yang berkuasa : Cerberus, Astaroth dan Legio.

Pada hari ke 3 di bulan Januari tahun 1556, bapa Uskup tiba di Vervins, dan memulai eksorsisme di Gereja, di tengah kehadiran umat yang amat banyak.

"Saya perintahkan engkau, dalam nama dan kekuatan dari kehadiran nyata Tuhan kami dalam Sakramen Maha Kudus, untuk segera enyah." demikian kata bapa Uskup kepada setan dalam suaran yang khidmat.

Setan akhirnya diusir, untuk kedua kalinya berkat kehadiran Sakramen Ekaristi. Saat pergi, setan melumpuhkan tangan kiri dan kaki kanan Nicola, dan juga membuat tangan kirinya lebih panjang dari tangan kanan; dan tidak ada kekuatan di bumi yang dapat menyembuhkan keadaan yang aneh ini, hingga beberapa minggu kemudian ketika setan akirnya telah dienyahkan dengan sempurna dan tidak dapat kembali lagi.

Nicola kemudian dibawa ke perayaan peziarahan Bunda Maria dari Liesse, khususnya karena setan sepertinya amat takut terhadap tempat itu.

Hari berikutnya Rm.de Motta memulai eksorsisme di Gereja Bunda Maria daria Liesse, di tengah kehadiran umat yang besar.

Romo memegang Sakramen MahaKudus dalam tangannya dan menunjukkanNya pada iblis, sambil berkata "Aku perintahkan engkau, dalam nama Tuhan yang hidup, Emmanuel yang Agung yang hadir di sini, dan yang di dalamNya engkau percaya".

"Ah, ya!" kata setan, "Aku percaya padaNya," dan setan berteriak kesakitan lagi ketika mengatakan pengakuannya, karena ia disiksa oleh kekuatan Ilahi.

"Aku perintahkan engkau, oleh karena NamaNya." kata Imam. "untuk meninggalkan tubuh ini segera"

Dengan kata2 ini, dan khususnya dengan kehadiran Sakramen Ekaristi, setan menderita siksaan hebat yang sangat menakutkan. Suatu saat tubuh Nicola berputar menggelinding seperti bola, lalu kembali tubuhnya membengkak sangat menakutkan.
Suatu ketika wajahnya memanjang dengan aneh, lalu melebar sekali dan terkadang berwarna merah padam dan terkadang berbintik-bintik seperti katak.

Imam masih meneruskan untuk mendesak dan menyiksa setan. "Roh yang terkutuk" teriaknya, "Aku perintahkan engkau, dalam Nama dan oleh kehadiran nyata dari Tuhan kita Yesus Kristus di sini dalam Sakramen Maha Kudus, untuk segera enyah dari tubuh makhluk yang malang ini".

"Ah ya!" jerit setan, melengking liar, "26 dari teman2ku akan segera pergi saat ini, karena mereka dipaksa berbuat demikian".


Para jemaat yang hadir kini mulai berdoa dengan penuh semangat. Tiba2 anggota badan Nicola mulai retak, seperti tulang2 dalam tubuhnya mulai patah, semacam wabah asap/uap keluar dari mulutnya, dan 26 roh jahat meninggalkan tubuh Nicola, tidak pernah kembali lagi.

Lalu Nicola jatuh pingsan, dimana ia hanya dapat disadarkan dengan Sakramen Maha Kudus. Ketika dipulihkan dan menerima sakramen Ekaristi, raut wajah Nicola bercahaya seperti wajah seorang malaikat.

Imam masih meneruskan mendesak setan, dan menggunakan semua harta pusaka gereja untuk mengusirnya.

"Aku tidak akan pergi, kecuali diperintahkan oleh Uskup dari Leon" kata setan dengan marah.

Lalu Nicola dibawa ke Pierrepont, dimana satu iblis bernama Legio, diusir oleh kehadiran Sakramen Maha Kudus.

Pagi hari berikutnya Nicola dibawa ke Gereja. Dengan menakutkan ia dibawa keluar rumah, ketika setan merasukinya lagi.

Uskup yang diminta untuk pengusiran dalam Nicola, mempersiapkan dirinya untuk tugas yang berat ini dengan berdoa dan berpuasa, dan mengerjakan perbuatan2 silih lainnya.

Saat kedatangan Nicola di Gereja, eksorsisme dimulai. "Berapa diantaramu yang ada dalam tubuh ini?" tanya bapa Uskup.

"Kami bertiga" jawab roh jahat itu.

"Apa nama2 kalian?"

"Beelzebub, Cerberus, dan Astaroth."

"Apa yang terjadi pada yang lainnya? tanya bapa Uskup.

"Mereka sudah dienyahkan" jawab setan.

"Siapa yang mengusir mereka?"

"Ha!" teriak setan, menggertakkan giginya. "itulah Dia yang engkau pegang dalam tanganmu, di sana dalam Patena". Setan menunjuk Tuhan kita dalam Sakramen Maha Kudus.

Bapa Uskup lalu memegang Sakramen Maha Kudus ke dekat wajah Nicola. Setan menggeliat dan berteriak penuh kengerian. "Ah. ya! Aku akan pergi, aku akan pergi!" ia *****ik tertawa, "tetapi aku akan kembali".

Segera tubuh Nicola menjadi kaku dan tak bergerak seperti batu marmer. Bapa Uskup lalu menyentuhkan bibirnya dengan Sakramen Maha Kudus dan detik itu juga ia segera sadar sepenuhnya. Nicola menerima Komuni Kudus dan air mukanya sekarang bercahaya memancarkan kecantikan Ilahi.

Hari berikutnya Nicola dibawa kembali ke Gereja, dan eksorsisme dimulai lagi seperti biasa.

Bapa Uskup memegang Sakramen Ekaristi dalam tangannya, mendekatkan pada wajah Nicola dan berkata:

"Aku perintahkan engkau dalam nama Allah yang hidup, dan dengan kehadiran Yesus Kristus Tuhan kita yang nyata di sini dalam Sakramen di altar, agar engkau segera enyah dari tubuh ciptaan Tuhan ini dan tak pernah kembali".

"Tidak, tidak" teriak setan, "Aku tidak akan pergi. Waktuku belum tiba".


"Aku perintahkan engkau untuk pergi, enyahlah, roh tercela, terkutuk! Pergilah!" dan bapa Uskup memegang Sakramen Maha Kudus dekat wajah Nicola.

"Stop, stop!" jerit setan; "biarkan aku pergi! Aku akan pergi - tetapi aku akan kembali". Segera Nicola terjatuh dengan tawa yang mengerikan. Suatu asap hitam keluar dari mulutnya dan ia jatuh pingsan lagi.

Selama Nicola tinggal di Leon, ia dengan hati-hati dipelajari oleh para psikiater Katolik dan Protestan. Tangan kirinya, yang telah dilumpuhkan oleh setan, didapati mati rasa. Para dokter menggores lengannya dengan pisau tajam, membakar dengan api, menusuk dengan jarum dan paku pada jari2 tangannya, tetapi Nicola tidak merasa sakit; tangannya telah mati rasa.
Suatu ketika Nicola sedang berbaring dalam keadaan mati suri, para dokter memberinya semacam roti yang dicelupkan ke dalam anggur (seperti yang disebut kaum Protestan sebagai komuni mereka atau Perjamuan Kudus), mereka menyeka bibrnya dengan kasar, meeka memercikkan air pada wajahnya, mereka menusuk lidahnya hingga darah keluar; mereka mencoba segala cara untuk membagunkan Nicola, namun sia-sia!
Tubuh Nicola tetap diam dan tak bergerak seperti patung marmer. Akhirnya Imam menyentuhkan Sakramen Maha Kudus ke bibir Nicola dan seketika ia kembali sadar sepenuhnya dan mulai memuji Tuhan.

Mukjizat ini sangat jelas, sangat gamblang, hingga seorang dokter yang tadinya Calvinis fanatik, segera memperbaiki kesalahannya, dan menjadi Katholik.

Beberapa kali, juga kaum Protestan menyentuhkan hosti yang belum dikonsekrasi ke wajah Nicola, yang mana konsekwensinya adalah hanya roti, tidak berpengaruh sedikitpun bagi setan, malah ia melecehkan usaha mereka.

Pada tanggal 27 Januari, bapa Uskup, setelah berjalan dalam prosesi yang hikmat dengan para rahib dan umat, memulai exorsisme di Gereja, dengan kehadiran banyak jemaat Protestan dan Katolik.

Bapa Uskup sekarang memegang Sakramen Maha Kudus dekat ke wajah Nicola. Tiba-tiba suatu teriakan yang liar dan aneh terdengar nyaring di udara - suatu asap hitam pekat keluar dari mulut Nicola. Setan Astaroth telah dienyahkan selamanya.

Selama eksorsisme yang berlangsung tanggal 1 Feb, bapa Uskup mengatakan:

"O roh yang terkutuk! Oleh karena bukan doa, atau Injil Suci ataupun eksorsisme oleh Gereja, atau relikwi suci, dapat memaksamu untuk pergi, saya sekarang akan menunjukkan padamu Tuhan dan Junjungan kami, dan dengan kuasaNya saya perintahkan engkau"

Selama eksorsisme yang dilangsungkan setelah Misa, bapa Uskup memegang Sakramen Maha Kudus dalam tangannya dan berkata : "O roh yang terkutuk, musuh besar dari Allah yang maha Kuasa! Aku perintahkan engkau, oleh Darah Yesus Kristus yang Maha Mulia hadir di sini, agar enyah dari wanita malang ini! Enyahlah hai terkutuk ke dalam api neraka yang kekal!"

Saat kata2 ini diucapkan, dan khususnya dengan kehadiran Sakramen Maha Kudus, setan menjadi sangat takut dan kesakitan dan penampilan Nicola menjadi seram dan memberontak, hingga orang2 memalingkan mata mereka penuh ketakutan. Akhirnya suatu keluhan berat terdengar, dan sutau awan dari asap hitam keluar dari mulut Nicola, Cerberus telah dienyahkan.

Lalu Nicola jatuh lagi dalam mati suri dan ia dapat disadarkan kembali hanya oleh kehadiran Sakramen Ekaristi.

Selama eksorsisme, yang berlangsung di hari ketujuh bulan Februari, Uskup mengatakan pada setan:

"Katakan padaku, mengapa engkau merasuki tubuh wanita Katolik yang jujur dan berbudi luhur ini ?"

"Aku melakukannya atas ijin Allah. Aku telah dapat menguasai dia akibat dosa-dosa banyak orang. Aku melakukannya untuk menunjukkan kepada para pengikut Calvinis ku bahwa mereka adalah roh jahat yang dapat mengambil kuasa atas manusia jika Allah mengijinkannya. Aku tahu mereka tak ingin mempercayai ini; namun aku akan menunjukkan kepada mereka bahwa akulah roh jahat. Aku telah merasuki makhluk ini agar mereka bertobat, atau agar makin mengeraskan hati mereka dalam dosa2 mereka; dan melalui kurban berdarah, akau akan melakukan karya2ku".

Jawaban ini menakutkan hati tiap orang yang mendengarnya dengan horor. "Ya" jawab bapa Uskup dengan khidmat, "Allah menginginkan persatuan setiap orang hanya dalam iman yang kudus. Karena hanya ada satu Allah, maka hanya ada satu agama yang benar. Agama seperti yang telah diciptakan kaum protestan hanyalah suatu olok-olok yang palsu. Ajaran ini pasti hancur. Agama yang didirikan oleh Tuhan kita Yesus Kristus adalah satu-satunya yang sejati; hanya itu yang akan bertahan sampai kekal. Agama ini dimaksudkan untuk persatuan semua umat manusia dalam rangkulan pengorbanannya, agar hanya ada satu kawanan dengan satu gembala. Gembala Ilahi inilah Tuhan kita Yesus Kristus, yakni kepala yang tak nampak dari Gereja Katolik yang Kudus. yang pemimpin nyatanya adalah Bapa Suci - Paus penerus St.Petrus".

Setan berdiam diri - dia dipermalukan di hadapan orang banyak. Setan sekali lagi dienyahkan oleh kehadiran Sakramen Maha Kudus.

Pada sore harinya, setan mulai menangis: "Ah! Ha! Kalian pikir bahwa kalian dapat mengusir aku dengan cara ini. Kalian tidak memiliki prosedur kehadiran Uskup yang benar. Di manakah para diakon dan prodiakon? Di manakah para hakim agung? Di mana kepala hakim, yang telah ketakutan karena ucapannya malam itu, di penjara ? Di manakah para penagih kerajaan ? Di mana para pengacara dan penasihat ? Di mana juru tulis pengadilan ? (Setan menyebutkan nama mereka masing2) "Aku tidak akan pergi sampai mereka semua hadir. Jika aku harus pergi sekarang, apa bukti yang dapat kalian berikan pada raja atas segala sesuatu yang telah terjadi? Kalian pikir orang akan mempercayaimu demikian saja? Tidak, tidak! Akan banyak yang mengajukan keberatan2. Pengakuan dan
kesaksian dari orang2 & penduduk setempat bobotnya rendah. Adalah penyiksaan bagiku bahwa aku harus memberitahu padamu apa yang harus kalian lakukan. Aku dipaksa untuk melakukannya. Ha! Terkutuklah jam disaat pertama aku menguasai orang sial ini".

"Aku menemukan sedikit kesenangan dari ocehanmu," jawab bapa Uskup; "Ada cukup banyak saksi di sini. Mereka yang kau sebutkan tidaklah dibutuhkan.
Enyah! lalu berikan kemuliaan bagi Tuhan. Pergilah - ke dalam kobaran api neraka!"

"Ya, aku akan pergi, namun tidak hari ini. Aku tahu pasti aku harus pergi. Kalimatku telah berlalu; aku dipaksa untuk pergi"

"Aku tidak perduli pada ocehanmu", kata bapa Uskup, "Aku dapat mengusirmu dengan kuasa dari Allah; dengan darah yang Maha Mulia dari Tuhan kita Yesus Kristus".

"Ya, aku harus taat padamu", teriak setan dengan liar. "Sangat menyakitkan bagiku untuk memberi padamu hormat ini".

Bapa Uskup sekarang mengangkat Sakramen Maha Kudus dalam tangannya, dan memegangnya dekat dengan wajah Nicola.

Akhirnya setan dipaksa untuk pergi sekali lagi.

Pagi berikutnya, setelah prosesi selesai, Kurban Misa Kudus dirayakan seperti biasanya.
Selama konsekrasi, Nicola diangkat ke udara setinggi 6 kaki (sekitar 180 cm) sebanyak 2-kali, dan dijatuhkan dengan keras ke lantai. Saat Uskup, sejenak sebelum Bapa Kami, mengambil Hosti sekali lagi dalam tangannya dan mengangkat hosti beserta piala, Nicole diangkat lagi ke udara, dengan 15 orang pria yang menahannya setinggi 6 kaki, dan setelah beberapa waktu ia jatuh dengan keras ke lantai.

Pada saat ini, semua yang hadir dipenuhi teror yang mengerikan. Seorang Jerman Protestan bernama Voske jatuh berlutut, berlinang air mata; iapun bertobat.

"Ah!" kata Voske. "Aku sekarang percaya penuh bahwa setan sungguh dapat menguasai makhluk yang malang. Aku percaya bahwa sungguh2 hanyalah Tubuh dan Darah Kristus yang dapat mengusir setan. Aku sungguh percaya. Aku tidak akan lagi menjadi Prostestan".

Selesai Misa, eksorsisme dimulai seperti biasanya.
"Sekarang, akhirnya," kata bapa Uskup, "engkau harus pergi. Pergilah, roh jahat!"
"Ya," kata setan, "benar bahwa aku harus pergi, tapi belum saatnya. Aku tidak akan pergi sebelum waktunya sejak aku menguasai orang celaka ini"

Akhirnya Uskup mengambil Hosti Kudus dalam tangannya dan berkata: "Dalam nama Allah Tritunggal termulia: Bapa, Putera dan Roh Kudus - dalam nama Tubuh Kritus yang hadir di sini - aku perintahkan engkau, roh jahat, enyahlah".

"Ya, ya, itu benar!" teriak setan dengan liar: "benarlah, Itu adalah Tubuh dan Darah Kristus. Aku harus mengakuinya, karena aku dipaksa untuk melakukannya. Ha! Sangat menyakitkan bagiku untuk mengakuinya, tapi aku harus. Aku mengatakan yang benar hanya jika aku dipaksa melakukannya. Kebenaran bukan dari aku. Kebenaran datang dari Allah Tuhanku dan Majikanku. Aku telah dapat merasuki tubuh ini atas seijinNya.

Bapa Uskup sekarang memegang Hosti Kudus dalam tangannya dekat ke wajah Nicola. Setan menggeliat dalam kesakitan yang mengerikan. Ia berusaha dengan segala cara untuk menghindari kehadiran Tuhan Yesus dalam Sakramen Maha Kudus. Akhirnya suatu asap hitam yang panjang keluar dari mulut Nicola. Iapun jatuh tak sadarkan diri dan sekali lagi dapat disadarkan hanya dengan kehadiran Sakramen maha Kudus.

Pada tanggal 8 Feb., hari yang ditetapkan Allah dimana setan harus meninggalkan Nicola selama-lamanya, akhirnya tiba. Setelah prosesi yang hikmat, bapa Uskup memulai eksorsisme yang terakhir.

"Aku tidak akan bertanya lagi kepadamu," kata bapa Uskup pada setan, "ketika engkau berniat pergi; aku akan memaksa mu keluar segera dengan kuasa dari Allah yang hidup dan tubuh dan darah termulia Yesus Kristus, Putera terkasihNya, disini hadir dalam Sakramen di Altar".

"Ha! Ya", jerit setan: "Aku mengakui bahwa Putera Allah sungguh hadir di sini. Ia adalah Tuhan dan Majikanku. Sangat menyiksa bagiku untuk mengakuinya, namun aku dipaksa untuk melakukan ini." Lalu setan mengulanginya beberapa kali, dengan teriakan yang nyaring dan aneh: "Ya benar, aku harus mengakuinya. Aku dipaksa untuk keluar, oleh kuasa Tubuh Kristus yang hadir di sini. Aku harus - aku harus pergi. Aku sangat tersiksa karena harus pergi demikian cepat, dan aku harus mengakui kebenaran ini. Tetapi kebenaran ini bukan dari aku; kebenaran ini datang dari Tuhanku dan Majikanku, yang telah mengirim aku kemari, dan yang telah memerintahkan dan memaksa aku untuk memberi kesaksian akan kebenaran ini di depan khalayak."

Bapa Uskup lalu mengambil Sakramen Maha Kudus dalam tangannya dan meninggikanNya lalu berkata dengan khidmat: "O engkau yang jahat, roh yang tercemar, Beelzebub ! Engkau musuh besar Allah yang kekal! Perhatikanlah, hadir di sini, Tubuh dan Darah dari Tuhan kita Yesus Kristus, Tuhan dan Junjungan kita. Aku mendesakmu, dalam nama dan kuasa dari Tuhan dan Penyelamat kita Yesus Kristus, sungguh Allah sungguh manusia, yang hadir di sini; aku perintahkan engkau segera pergi untuk selama-lamanya dari ciptaan Allah ini. Pergilah ke tempat terdalam dari neraka, disana untuk tersiksa selama-lamanya. Pergilah, roh yang tercemar, pergilah - perhatikan di sini Tuhan dan Allahmu !".

Melalui kata2 khidmat ini, dan di depan Sakramen Kudus Allah, tubuh wanita malang yang dirasuki itu menggeliat ketakutan. Anggota2 tubuhnya retak seolah tiap2 tulangnya patah. Kelima belas pria dewasa yang kuat menahannya dengan susah payah. Mereka terhuyung-huyung dari satu sisi ke sisi yang lain, sehingga mereka bersimbah peluh. Setan mencoba menghindat dari kehadiran Tuhan Allah dalam Sakramen Maha Kudus. Mulut Nicola terbuka lebar, lidahnya menjulur panjang melewati dagunya, wajahnya membengkak dan rautnya menyimpang aneh sangat menakutkan.
Warna tubuhnya berubah-ubahnya dari kuning menjadi hijau, dan malah menjadi abu-abu atau biru, sehingga ia tidak lagi nampak serupa seorang manusia; ia lebih nampak sebagai inkarnasi setan yang mengerikan. Seluruh yang hadir tercekam dalam teror, khususnya ketika mereka mendengar jerit tangis setan yang menakutkan, terdengar seperti raungan nyaring seekor kerbau liar.


Merekapun jatuh berlutut, berlinang air mata, menangis: "Yesus, kasihanilah kami!"

Bapa Uskup terus mendesak setan. Akhirnya roh jahat itu pergi dan Nicola terjatuh tak sadarkan diri ke tangan para penahannya. Dia masih shock dan trauma. Saat itu dalam kondisi demikian ia dipertunjukkan kepada para hakim, dan kepada segenap yang hadir, ia telah berputar menggelinding seperti bola.
Bapa Uskup pun berlutut untuk memberikan Sakramen Maha Kudus, seperti biasanya. Namun lihat! Tiba2 setan itu kembali, dengan amarah yang liar, berusaha membekukan tangan Uskup dan malah mencoba merebut Sakramen itu. Bapa Uskup berusaha mengelak; Nicola terangkat ke udara dan Uskup bangkit berdiri, terkejut dan tergetar oleh teror hingga pucat pasi.

Namun Uskup yang baik itu mengumpulkan segenap keberaniannya; ia mengejar si setan, memegang Sakramen Maha Kudus dalam tangannya, sampai suatu jarak dengan setan, maka diliputi kuasa Tubuh Kristus Tuhan kita, keluarlah dari mulut Nicola asap pekat dan kilat menyambar disertai guntur.


Sejurus kemudian, setan telah dipaksa enyah selama-lamanya, pada Jum'at sore itu tepat jam tiga, pada hari dan jam yang sama ketika Kristus Tuhan kita mengalahkan kekuasaan neraka oleh KematianNya yang menyelamatkan.

Nicola sekarang telah dipulihkan dengan sempurna, ia dapat menggerakkan tangan kirinya dengan mudah. Ia jatuh berlutut, bersyukur dan memuji Allah, dan berterimakasih kepada bapa Uskup atas segala yang telah diberikannya kepada Nicola.

Para umat yang hadir menangis dalam sukacita dan menyanyikan kidung pujian dan syukur dalam hormat kepada Allah dalam Sakaramen Maha Kudus.

Di segenap penjuru kota terdengar teriakan: "Oh, mukjizat yang luar biasa! Oh, terimakasih dan syukur pada Tuhan, bahwa aku menyaksikannya! Siapakah yang sekarang dapat meragukan kehadiran Tuhan kita Yesus Kristus yang nyata dalam Sakramen di Altar yang kudus!"

Banyak orang Protestan juga berkata: "Sekarang aku percaya pada kehadiran Kristus Tuhan kita dalam Sakramen Maha Kudus; aku telah menyaksikannya dengan mataku sendiri! Aku tak akan menjadi calvinis lagi. Terkutuklah mereka yang telah menyesatkan aku! Oh, sekarang aku dapat mengerti kemuliaan dalam Kurban Misa yang Kudus!"

"Te Deum" yang khidmat dinyanyikan; meriah suara organ bergemuruh, dan lonceng Gereja bersahutan dibunyikan, genta kegembiraan.

Segenap penduduk kota diliputi damai dan sukacita.

Rabu, 11 Maret 2009

ROSARIO St. Mikhael

Dalam menghadapi kuasa-kuasa kegelapan yang berusaha menguasai dunia saat ini, kita membutuhkan kekuatan dari Tuhan. Kita mohonkan itu melalui perantaraan Malaikat Agung St. Mikhael dan para Malaikat Tuhan yang kudus.


“Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu,
yang akan mendampingi anak-anak bangsamu,
dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar ,
seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu.
Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput,
yakni barang siapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.” (Dan 12:1)


Peganglah medali St. Mikhael saat anda mendaraskan doa pembuka dan penutup.


Doa pembuka:

P: Ya Allah, dampingilah kami
U: Ya Tuhan, bersegeralah menolong kami.
Kemuliaan kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus, amin.


Lewati empat butiran manik di atas medali. Diawali dari medali pusat, daraskan doa-doa di bawah ini. Setiap medali pusat, daraskan doa-doa di bawah ini. Setiap doa diikuti dengan satu Bapa Kami dan tiga Salam Maria.

1. Dengan perantaraan St. Mikhael dan paduan suara surgawi Serafim, semoga Tuhan berkenan menjadikan kami layak untuk menerima api kasihNya yang sempurna dalam hati kami.
2. Dengan perantaraan St. Mikhael dan paduan suara surgawi Kerubim, semoga Tuhan berkenan mencurahi kami dengan rahmatNya agar dapat meninggalkan jalan-jalan yang sesat untuk mengikuti jalan kesempurnaan kristiani.
3. Dengan perantaraan St. Mikhael dan paduan suara surgawi Singgasana, semoga Tuhan berkenan menanamkan ke dalam hati kami semangat kerendahan hati yang sejati dan murni.
4. Dengan perantaraan St. Mikhael dan paduan suara surgawi Penguasa, semoga Tuhan berkenan mencurahi kami dengan rahmatNya agar dapat menguasai segala kencenderungan dan hawa nafsu kami yang tak teratur.
5. Dengan perantaraan St. Mikhael dan paduan suara surgawi Kekuatan, semoga Tuhan melindungi jiwa kami dari cobaan dan jeratan iblis.
6. Dengan perantaraan St. Mikhael dan paduan suara surgawi Kebajikan, semoga Tuhan menjaga kami agar tak masuk ke dalam percobaan dan membebaskan kami dari yang jahat.
7. Dengan perantaraan St. Mikhael dan paduan suara surgawi Kerajaan, semoga Tuhan berkenan mengisi jiwa kami dengan semangat ketaatan yang sejati dan tulus.
8. Dengan perantaraan St. Mikhael dan paduan suara surgawi Malaikat Agung, semoga Tuhan berkenan menganugerahi kami dengan kesetiaan dalam iman dan semua perbuatan baik agar kami dapat memperoleh kemuliaan di surga.
9. Dengan perantaraan St. Mikhael dan paduan suara surgawi Para Malaikat kudus, semoga Tuhan berkenan mengutus mereka untuk melindungi kami dalam hidup ini dan menghantarkan kami ke dalam kemuliaan surgawi yang abadi kelak.


Setelah itu, pada keempat manik di bawah medali pusat, daraskan empat Bapa Kami, masing-masing untuk menghormati St. Mikhael, St. Gabriel, St. Rafael dan malaikat pelindung kita:

1. St. Mikhael, doakanlah kami, Bapa Kami yang di surga........
2. St. Gabriel, doakanlah kami, Bapa Kami yang di surga.......
3. St. Rafael, doakanlah kami, Bapa Kami yang di surga......
4. Malaikat pelindung, doakanlah kami, Bapa Kami yang di surga......


Doa penutup:

St. Mikhael, pangeran yang mulia, pemimpin dan panglima balatentara surgawi, pelindung jiwa-jiwa manusia dan penakluk para malaikat pemberontak, hamba Kristus dalam istana Kerajaan Ilahi, pemimpin yang agung, engkau yang dianugerahi kesempurnaan dan kebajikan istimewa yang melampaui manusia, bebaskanlah kami yang datang dengan penuh kepercayaan kepadamu, dari segala kejahatan. Dengan perlindunganmu yang sempurna, jadikanlah kami setiap hari semakin setia dalam melayani Tuhan. Amin.
P: Doakanlah kami St. Mikhael yang mulia, Pangeran Gereja Yesus Kristus.
U: Supaya kami layak menikmati janji-janji Kristus.


Marilah berdoa:

Allah yang kekal dan kuasa, dalam kemurahan dan kasih setiaMu, demi keselamatan manusia Engkau telah menunjuk Malaikat Agung yang mulia St. Mikhael untuk menjadi pangeran GerejaMu. Kami mohon, jadikanlah kami layak, agar dengan perlindungannya yang sempurna kami dibebaskan dari semua musuh kami hingga tak satu pun dari mereka yang dapat mencelakakan kami pada saat ajal. Juga kami mohon, agar bersama dia kami dapat masuk ke dalam hadirat kemuliaan ilahiMu, demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.


Litani St. Mikhael

Tuhan, kasihanilah kami.
Kristus, kasihanilah kami.
Tuhan, dengarkanlah kami.
Kristus, kabulkanlah doa kami.

Allah Bapa di surga, kasihanilah kami.
Allah Putera, Penebus Dunia, kasihanilah kami.
Allah Roh Kudus, kasihanilah kami.
Allah Tritunggal Mahakudus, Tuhan yang Mahaesa, kasihanilah kami.

Santa Maria, Ratu Para Malaikat, doakanlah kami
St. Mikhael, Malaikat Agung, doakanlah kami.
St. Mikhael, yang dipenuhi kebijaksanaan Ilahi, doakanlah kami.
St. Mikhael, penyembah sempurna Sang Sabda yang menjelma, doakanlah kami.
St. Mikhael, yang dimahkotai kehormatan dan kemuliaan, doakanlah kami.
St. Mikhael, pangeran perkasa balatentara Tuhan, doakanlah kami.
St. Mikhael, pembawa panji Tritunggal Mahakudus, doakanlah kami.
St. Mikhael, pelindung surga, doakanlah kami.
St. Mikhael, penuntun dan penghibur Israel, doakanlah kami.
St. Mikhael, kemegahan dan benteng Gereja peziarah, doakanlah kami.
St. Mikhael, kehormatan dan kebahagiaan Gereja jaya, doakanlah kami.
St. Mikhael, cahaya para malaikat, doakanlah kami.
St. Mikhael, benteng kaum beriman, doakanlah kami.
St. Mikhael, kekuatan mereka yang berjuang bagi panji-panji Salib, doakanlah kami.
St. Mikhael, cahaya dan keyakinan jiwa-jiwa saat ajal, doakanlah kami.
St. Mikhael, penolong yang pasti, doakanlah kami.
St. Mikhael, pertolongan pada saat kemalangan, doakanlah kami.
St. Mikhael, pelaksana hukuman abadi, doakanlah kami.
St. Mikhael, penerima jiwa-jiwa setelah ajal, doakanlah kami.
St. Mikhael, penghibur jiwa-jiwa di api penyucian, doakanlah kami.
St. Mikhael, pangeran yang termashyur, doakanlah kami.
St. Mikhael, kekuatan dalam pertempuran, doakanlah kami.
St. Mikhael, penakluk setan, doakanlah kami.
St. Mikhael, yang menggentarkan setan, doakanlah kami.
St. Mikhael, panglima laskar surgawi, doakanlah kami.
St. Mikhael, bentara kemuliaan ilahi, doakanlah kami.
St. Mikhael, sukacita para malaikat, doakanlah kami.
St. Mikhael, yang terberkati di antara pilihan tuhan, doakanlah kami.
St. Mikhael, pembela kebenaran, doakanlah kami.
St. Mikhael, hamba Tuhan, doakanlah kami.
St. Mikhael, perantara surgawi, doakanlah kami.
St. Mikhael, penopang umat Allah, doakanlah kami.
St. Mikhael, pelindung Gereja kudus, doakanlah kami.
St. Mikhael, pemohon baig segala bangsa yang memuliakanmu, doakanlah kami.
St. Mikhael, pembawa panji keselamatan, doakanlah kami.
St. Mikhael, malaikat perdamaian, doakanlah kami.
St. Mikhael, penuntun jiwa-jiwa kepada Cahaya Abadi, doakanlah kami.
St. Mikhael, penguasa surga, doakanlah kami.
St. Mikhael, pangeran kami, doakanlah kami.
St. Mikhael, pembela kami, doakanlah kami.

Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, selamatkanlah kami, ya Tuhan.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.

Kristus, dengarkanlah kami.
Kristus, kabulkanlah doa kami.

P: Doakanlah kami St. Mikhael yang mulia, Pangeran Gereja Yesus Kristus.
U. Supaya kami layak menikmati janji-janji Kristus.


Marilah berdoa:

Kami mohon kepadaMu ya Tuhan Yesus, kuduskanlah kami dengan berkat suciMU, dan dengan perantaraan St. Mikhael, anugerahilah kami dengan kebijaksaan yang mengajarkan kami untuk menimbun harta surgawi dengan menukarkan semua hal duniawi dengan abadi. Engkau yang hidup dan bertakhta untuk sepanjang masa. Amin.


“Maka timbullah peperangan di surga.
Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
tetapi mereka tidak dapat bertahan,
mereka tidak mendapat tempat lagi di surga.
Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut iblis atau Setan,
yang menyesatkan seluruh dunia dilemparkan ke bawah,
ia dilemparkan ke bumi,
bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. (Why 12:7-9)

ROSARIO ST. RAFAEL

St. Rafael adalah salah satu dari tiga malaikat agung, yaitu para malaikat istimewa yang melayani takhta Allah. Dua malaikat agung lainnya yaitu St. Mikhael, sang panglima bala tentara surgawi dan St. Gabriel, sang pembawa kabar sukacita inkarnasi.

Nama Rafael berasal dari bahasa Ibrani “rapha” yang artinyanya menyembuhkan dan “El” yang artinya Allah. Maka nama Rafael bisa berarti “Allah menyembuhkan”, “penyembuhan Allah” atau “penyembuh Ilahi”.

Dalam tradisi iman Katolik, St. Rafael merupakan malaikat penyembuh dan malaikat pelindung serta penuntun perjalanan. Ia juga dipercaya sebagai penolong bagi orang-orang yang mencari pasangan hidup dan penolong dari kekuatan jahat.

Semua peranan St. Rafael itu digambarkan secara jelas dalam Kitab Tobit. Kitab ini merupakan kitab yang menggambarkan kisah angelofani (penampakan malaikat) paling jelas dalam Kitab Suci. Melalui St. Rafael, Allah akan mengulurkan tangan kepada setiap orang yang berseru kepadaNya, sehingga pada akhirnya orang akan memuji-muji nama Allah ( Lihat Tob 12: 17-22)


Kaplet ini terdiri dari medali St. Rafael, 3 butir manik-manik untuk menghormati St. Maria, Ratu Para Malaikat dan 9 butir manik-manik untuk menghormati ke sembilan paduan suara malaikat.

Pada medali, ucapkan doa ini:

Engkaulah Rafael sang Penyembuh
Engkaulah Rafael sang Penuntun
Engkaulah Rafael sang Pendamping
Yang senantiasa menyertai manusia saat ia menderita.


Pada ketiga butir manik-manik, daraskan 3 Salam Maria untk menghormati St. Maria, Ratu Para Malaikat. Sedangkan pada ke sembilan butir manik-manik, daraskan doa berikut:

Kudus, kuduslah Tuhan, Allah segala kuasa,
Surga dan bumi penuh kemuliaanMu,
Kemuliaan kepada Bapa, kemuliaan kepada Putera, kemuliaan kepada Roh Kudus.


Doa penutup ( pada medali pusat ):

St. Rafael, malaikat kesehatan, cinta, kegembiraan dan terang, doakanlah kami. Amin.


LITANI ST. rAFAEL

Tuhan, kasihanilah kami.
Kristus, kasihanilah kami.
Tuhan, kasihanilah kami.
Kristus, dengarkanlah kami.
Kristus, kabulkanlah doa kami.

Allah Bapa di surga, kasihanilah kami.
Allah Putera, Penebus Dunia, kasihanilah kami.
Allah Roh Kudus, kasihanilah kami.
Tritunggal Mahakudus, Tuhan yang Mahaesa, kasihanilah kami.
Yesus, Raja Para Malaikat, kasihanilah kami.

Santa Maria, Ratu Para Malaikat, doakanlah kami.
St. Rafael, Malaikat Agung, doakanlah kami.
St. Rafael, yang namanya berarti: Penyembuhan Allah, doakanlah kami.
St. Rafael, yang tinggal bersama para malaikat yang baik dalam Kerajaan Allah, doakanlah kami.
St. Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang berada di hadirat Yang Mahatinggi, doakanlah kami.
St. Rafael, yang melayani Allah di surga, doakanlah kami.
St. Rafael, utusan mulia dan perkasa Allah, doakanlah kami.
St. Rafael, utusan mulia dan perkasa Allah, doakanlah kami.
St. Rafael, yang setia pada kehendak Allah, doakanlah kami.
St. Rafael, yang menunjukkan doa-doa Tobit kepada Allah, doakanlah kami.
St. Rafael, teman seperjalanan Tobia, doakanlah kami.
St. Rafael, yang menjaga para sahabat dari bahaya, doakanlah kami.
St. Rafael, yang menemukan isteri yang pantas bagi Tobia, doakanlah kami.
St. Rafael, yang membebaskan Sara dari roh-roh jahat, doakanlah kami.
St. Rafael, yang menyembuhkan Tobit dari kebutaan, doakanlah kami.
St. Rafael, penuntun dan pelindung perjalanan kami dalam kehidupan, doakanlah kami.
St. Rafael, penolong yang kuat dalam kesusahan, doakanlah kami.
St. Rafael, penakluk iblis, doakanlah kami.
St. Rafael, penuntun dan penasehat orang muda, doakanlah kami.
St. Rafael, pelindung jiwa-jiwa yang murni, doakanlah kami.
St. Rafael, malaikat pelindung kaum muda, doakanlah kami.
St. Rafael, malaikat kegembiraan, doakanlah kami.
St. Rafael, malaikat perjumpaan-perjumpaan yang bahagia, doakanlah kami.
St. Rafael, malaikat percintaan suci, doakanlah kami.
St. Rafael, malaikat para pencari pasangan hidup, doakanlah kami.
St. Rafael, malaikat kehidupan keluarga, doakanlah kami.
St. Rafael, pelindung keluarga kristen, doakanlah kami.
St. Rafael, pelindung orang-orang yang bepergian, doakanlah kami.
St. Rafael, malaikat kesehatan, doakanlah kami.
St. Rafael, dokter surgawi, doakanlah kami.
St. Rafael, penolong orang buta, doakanlah kami.
St. Rafael, penolong orang sakit, doakanlah kami.
St. Rafael, penghibur orang yang berduka, doakanlah kami.
St. Rafael, pertolongan di saat ajal, doakanlah kami.
St. Rafael, bentara rahmat, doakanlah kami.
St. Rafael, pembela gereja, doakanlah kami.

Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, selamatkanlah kami, ya Tuhan.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, kasihanilahkami.

Kristus, dengarkanlah kami.
Kristus, kabulkanlah doa kami.

P: Doakanlah kami St. Rafael Malaikat Agung yang mulia.
U: Supaya kami layak menikmati janji-janji Kristus.


Marilah berdoa:

Ya Allah, Engkau yang dengan murah hati mengutus Malaikat Agung St. Rafael sebagai teman seperjalanan Tobia, anugerahilah kami hamba-hambaMu, agar kami selalu menikmati perlindungannya dan dikuatkan oleh pertolongannya, dengan perantaraan Kristus Tuhan Kami. Amin.



tambahan:


MADAH ST. RAFAEL

Ya Kristus, kemuliaan paduan suara surgawi
Pencipta dan Penebus manusia yang terberkati
Anugerahi kami, agar kelak sampai ke rumah terang
Dan dalam kemuliaanMU beristirahat tenang.

Dan Rafael, penyembuh jiwa,
Biarlah ia turun dari istana cahaya yang suci
Untuk menyembuhkan segala penyakit dan menuntun kami
Menunjukkan jalan dalam tiap kebimbangan.

Juga padamu, Perawan Murni, Puteri Surga,
Bunda Cahaya dan Ratu Perdamaian, turunlah,
Bawalah sertamu bala tentara surga nan gemilang
Untuk menolong kami dan membela.

Curahkanlah rahmat ini bagi kami, ya Bapa mulia,
Dan Engkau, ya Putera yang lahir dari kekal,
Bersama Engkau, Roh Kudus dari Keduanya
Yang kemuliaannNya memenuhi dunia. Amin.